KHUTBAH JUMAT: Muhasabah Diri di Penghujung Tahun

By Restu |    1030 Views 31 Des 2020, 13:05:47 WIB Khutbah
KHUTBAH JUMAT: Muhasabah Diri di Penghujung Tahun

Keterangan Gambar : Sumber: pixabay


 

Oleh: Dr. Atabik Luthfi, MA


الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ. أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ. اَمَّا بَعْدُ. فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْن. قَالَ تَعَالَي: وَمَا اُمِرُوا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ حُنَفَاءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلَوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَوةَ وَذَلِكَ دِيْنُ القَيِّمَة

Baca Lainnya :

 

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah!

Alhamdulillah, senantiasa kita memuji dan memanjatkan kesyukuran kehadirat Allah swt, atas karunia hidayah, inayah, dan rahmatNya sehingga kita mendapat kebaikan di dunia, dan insya Allah kebaikan di hari kiamat kelak.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada nabi akhir zaman, nabi Muhammad saw, keluarga, para sahabat dan pengikutnya yang setia mengikuti tuntunannya hingga akhir zaman. Mudah-mudahan kita selalu dimudahkan oleh Allah swt untuk mengamalkan sunnah-sunnahnya, sehingga kita layak mendapat syafa’at di yaumil qiyamah kelak. Amiin.

 

Jama’ah Shalat Jum’at yang berbahagia,

Kehidupan ini telah diikat dengan ketetapan dan ketentuan Allah swt dalam bentuk ‘Sunnatullah’. Tidak ada yang keluar atau tidak mengikuti sunnatullah. Salah satu bentuk sunnatullah adalah pergiliran dan pergantian waktu yang berdampak kepada perubahan keadaan kehidupan manusia. Allah swt berfirman,

وَتِلْكَ ٱلْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ ٱلنَّاس

Dan masa-masa itu, Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)..”. (QS. Ali Imran: 140)

 

Syekh Abdurrahman As-Sa’di memahami bahwa yang dipergilirkan oleh Allah swt dalam kehidupann ini hakikatnya adalah keadaan manusia ‘Ahwalun Naas’. Sedangkan pergantian waktu dalam semua jenisnya; detik, menit, jam, hari, pekan, bulan, dan tahun merupakan mutlak kehendak Allah swt

 

Allah swt menganugerahkan kepada manusia tiga masa yang patut untuk disyukuri dan direnungkan dalam rangka muhasabah diri, yaitu Masa Lalu sebagai ermin dan pelajaran. Masa Sekarang sebagai lading beribadah dan beramal shalih. serta Masa yang akan datang sebagai hasil atau buah dari kehidupan kita, yaitu kehidupan akhirat. Allah swt memerintah orang beriman,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Hasyr: 18)

 

Syekh As-Sa’di menjadikan ayat ini sebagai landasan dan panduan prinsip dalam kita melakukan aktifitas muhasabah atau refleksi diri, karena muhasabah merupakan sebuah keniscayaan dan keharusan, yang pada akhirnya bertujuan untuk meraih gelar tertinggi di akhir waktu kehidupan yang bernama Husnul Khotimah

 

Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at rahimakumullah,

Secara Bahasa, istilah Muhasabah berasal dari kata ‘Hasaba – Yuhasibu – Muhasabah, yang artinya menghitung, mengkalkulasi, mengukur atau mengoreksi. Umumnya, Muhasabah dijalankan atas tiga hal, Pertama, atas dosa dan kesalahan, agar Lebih terhindar dari dosa dan kesalahan di masa yang akan datang. Kedua, atas keta’atan kepada Allah swt agar Lebih semangat beribadah dan beramal shalilh. Dan ketiga, atas capaian duniawi, bagaimana kita mencapainya sesuai dengan tuntunan Allah dan RasulNya.

 

Muhasabah diri yang dilakukan di dunia ini pada hakikatnya agar kita dapat selamat dari hisab atau penghitungan di hari kiamat kelak, yang tentunya amat sangat berat keadaannya. Dalam riwayat dari Aisyah ra, Nabi saw bersabda: “Barangsiapa yang ditanyai pada saat hisab niscaya ia akan diazab.” Lalu aku bertanya: “Bukankah Allah berfirman: فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا”. . Baginda saw menjawab: “Itu bukanlah hisab, namun itu adalah pemaparan. Namun barangsiapa yang dihisab di hari kiamat niscaya ia akan diazab.” (HR. Bukhari Muslim)

 

Di surat Al-Insyiqaq: 7-8 diisyaratkan bagaimana seseorang kelak akan dihisab dengan mudah oleh Allah swt, karena lebih banyak amal kebaikannya. Yaitu mereka akan dhisab dengan mudah tanpa kesulitan apapun, catatan amalan mereka hanya akan diperlihatkan dihadapan mereka, karena Allah swt telah mengampuni dosa mereka, selanjutnya  mereka akan menuju tempat kembali yang telah dijanjikan oleh Allah, yaitu surgaNya kelak.

فَأَمَّا مَنْ أُوتِىَ كِتَٰبَهُۥ بِيَمِينِهِ.ۦ فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا

Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah”. (Al-Insyiqaq: 7-8).


Sahabat Umar bin Al-Khattab ra mengatakan, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, itu akan memudahkan hisab kalian kelak. Timbanglah amal kalian sebelum ditimbang kelak. Ingatlah keadaan yang genting pada hari kiamat,

يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ

Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Rabbmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).” (QS. Al-Haqqah: 18).”

Al-Fudhail bin ‘Iyadh, “Mukmin itu yang rajin menghisab dirinya dan ia mengetahui bahwa ia akan berada di hadapan Allah kelak. Sedangkan orang munafik adalah orang yang lalai terhadap dirinya sendiri (enggan muhasabah diri).


Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah swt,

Muhasabah diri pada hakikatnya juga merupakan bentuk penyesalan dan pertaubatan kita atas dosa dan kesalahan yang kerap kita lakukan, serta atas amal ibadah yang kurang atau tidak maksimal kita kerjakan. Penyesalan diri menurut hadits Nabi saw merupakan bentuk dari taubatnya seseorang, seperti dalam sabdanya,

النَّدَامَةُ تَوْبَةٌ

“Menyesal adalah taubat.” (HR.Ibnu Majah dan Ahmad)

 

Seorang tabi’in, Maimun bin Mahran menyebut di antara keutamaan seorang yang sering melakukan muhasabah diri akan mencapai derajat takwa di sisi Allah swt,

 لَا يَكُوْنُ الْعَبْدُ تَقِيًّا حَتَّى يَكُوْنَ لِنَفْسِهِ أَشَدُّ مُحَاسَبَةً مِنَ الشَّرِيْكِ الشَّحِيْحِ لِشَرِيْكِهِ

Tidaklah seorang hamba menjadi bertaqwa sampai dia melakukan muhasabah atas dirinya lebih keras daripada seorang teman kerja yang pelit yang membuat perhitungan dengan temannya”.

 

Hadirin Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Dalam melakukan muhasabah diri, kita dituntut untuk sungguh-sungguh, tidak sekedar seremonial atau rutinitas tahunan saja, sebagaimana yang biasa kita lihat. Mujahadah dalam bermuhasabah akan menempatkan kita selalu berada dalam petunjuk dan bimbingan Allah swt. Allah swt mengingatkan,

وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلْمُحْسِنِينَ

“Dan orang-orang yang mujahadah untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al-Ankabut: 69)
 

Imam Al-Baidhawi mengatakan dalam tafsirnya: Seseorang bisa terus berada dalam petunjuk jika rajin mengoreksi amalan-amalan yang telah ia lakukan. Hal ini bersesuaian dengan hadits Rasulullah saw,

إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدِهِ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ، قاَلُوُا: كَيْفَ  يَسْتَعْمِلُهُ؟ قَالَ: يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ مَوْتِهِ.

“Apabila Allah menghendaki kebaikan pada hambanya, maka Allah memanfaatkannya”. Para sahabat bertanya,”Bagaimana Allah akan memanfaatkannya?” Rasul menjawab,”Allah akan memberinya taufiq untuk beramal shalih sebelum dia meninggal.” [HR. Ahmad)

 

Mudah-mudahan kita dapat memanfaatkan setiap waktu yang Allah anugerahkan untuk terus menerus bermuhasabah, khususnya saat bergantinya tahun 2020 yang merupakan sunnatullah dalam kehidupan ini. Selanjutnya muhasabah yang kita lakukan akan meringankan hisab di hari kiamat kelak. Amin

 

بارك الله لى ولكم فى القرآن الكريم ونفعنى وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم

 

 

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment