Nisfu Syaban, Antara Keshahihan Hadits dan Amalan Para Ulama

By Muslim ID |    1423 Views 28 Mar 2021, 04:52:38 WIB Hadist
Nisfu Syaban, Antara Keshahihan Hadits dan Amalan Para Ulama

Keterangan Gambar : pixabay



عَنْ مُعَاذِ بن جَبَلٍ عَن ِالنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ يَطَّلِعُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ  

Dari Mua’dz bin Jabal radhiallahu 'anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah memperhatikan hamba-Nya (dengan penuh rahmat) pada malam Nishfu Sya’ban, kemudian Dia akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyahin (orang yang hatinya ada kebencian antar sesama umat Islam).” 

(HR Thabrani no.16639, Ibnu Majah no.1380, dishahihkan dalam As-Silsilah Ash-Shahihah 3/135). 

Baca Lainnya :

 

Al-Fakihi  (w. 885 M) berkata, "Penduduk Mekah sejak dahulu hingga sekarang (masa hidup Al-Fakihi -red), ketika malam Nisfu Sya'ban tiba, mayoritas laki-laki dan perempuan keluar menuju Masjidil Haram. Mereka shalat, thawaf dan menghidupkan malam mereka hingga pagi dengan membaca Al-Quran hingga khatam di Masjidil Haram." (Akhbar Makkah 3/84).

 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Telah diriwayatkan hadits marfu' dan atsar yang berkenaan dengan keutamaan malam Nisfu Sya'ban. Semua itu menunjukkan bahwa malam Nisfu Sya'ban memang memiliki keutamaan. Sebagian ulama salaf mengkhususkannya dengan memperbanyak ibadah shalat... Mayoritas ulama dari mazhab kami menyatakan bahwa nisfu Sya'ban memiliki keutamaan, sebagaimana dikatakan oleh Imam Ahmad. Hal ini berdasarkan banyaknya hadits dan perkataan para salafush-shalih yang diriwayatkan berkenaan dengan keutamaan malam nisfu Sya'ban. Sebagian keutamaan tersebut diriwayatkan dalam beberapa kitab musnad dan sunan. Namun, banyak sekali hadits palsu yang dibuat berkenaan dengan malam Nisfu Sya'ban" (Iqtidha' Ash-Shirathi Al-Mustaqim 2/136).

 

Ibnu Rajab berkata, "Para tabi'in yang tinggal di negeri Syam semisal Khalid bin Ma'dam, Makhul, dan Luqman bin Amir, memuliakan malam Nifsu Sya'ban dan beribadah dengan sungguh-sungguh. Dari merekalah manusia meriwayatkan fadilah malam Nisfu Sya'ban..." (Lathaif Al-Ma'arif hlm.263).

 

Lebih lanjut Ibnu Rajab menjelaskan bahwa tabi'in yang hidup di negeri Hijaz seperti Atha' dan Ibnu Abi Malikah, tidak menetapkan keistimewaan apa pun bagi malam Nisfu Sya'ban.

 

Demikianlah para salafush-shalih sejak masa tabi'in berbeda pendapat tentang keutamaan malam Nisfu Sya'ban dan menghidupkannya dengan ibadah kepada Allah swt. (sm)

 

 

Referensi: Konsep Bid'ah dan Toleransi Fiqih, Dr. Abdul Ilah bin Husain Al-'Afraj




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment