Khutbah Idul Fitri 1445 H: Meraih Asa Ramadan

By Restu |    165 Views 05 Apr 2024, 21:52:32 WIB Khutbah
Khutbah Idul Fitri 1445 H: Meraih Asa Ramadan

Download printable Khutbah

Oleh: M. Sabiq Bilhaq, S.Biotek

Baca Lainnya :


 

 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 

الحمد لله حمدا كثيرا طيّبا مباركا فيه، حمدا يوافى نعمه ويكافى مزيده، يا ربّنا لك الحمد كما ينبغي لجلال وجهك وعظيم سلطانك، تبارك اسم ربّك ذى الجلال والاكرام. اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد انّ محمد عبده ورسوله، صلوات الله الأحد وملائكته وأنبيآئه وجنوده وأنصاره على أحمد نور الله وعلى محمد رسول الله وعلى مهدى خليفة الله.

امّا بعد

فيا عباد الله اُوصِيكم ونفسي بتقوى الله، فقد فاز المتّقون

يا ايّها الّذين آمنوا تّقوا الله حقّ تقاته ولا تموتنّ الا وانتم مسلمون

 

 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

 

Maha suci ALLAH yang ditangan-Nya segala kerajaan dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi-Nya, pujian sebanyak bilangan makhluk-Nya, sebanding dengan nikmat karunia-Nya, sepadan dengan kemuliaan wajah-Nya dan keagungan kekuasaan-Nya. Selawat dan salam semoga tercurah atas junjungan nabi besar Muhammad Rasulullah saw.

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Tidak terasa kita sudah menjalani hari-hari yang penuh keberkahan di bulan Ramadan, tentunya kita sangat berharap semoga dapat  sukses meraih takwa dan kesucian jiwa; meraih fadilah nikmat karunia-Nya dan rahmat kasih sayang-Nya; meraih  ampunan dan pahala yang besar; serta pembebasan dari neraka dan masuk dalam daftar ahli surga-Nya.

Rasulullah saw menyebut ramadan sebagai شهر عظيم، شهر مبارك، شهر فيه ليلة خير من الف شهر Ramadan adalah bulan yang agung, bulan yang penuh berkah, dan bulan yang istimewa karena di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan.

Penyebutan sifat/keterangan yang dilekatkan pada bulan ramadan, semestinya bisa dijadikan indikator sukses  dalam meraih keutamaannya..

Sifat agung bulan Ramadan, hendaknya bisa kita jadikan indikator sukses untuk me-redesign jati diri kita kembali kepada fitrahnya, sebagai makhluk yang dimuliakan diantara makhluk lainnya dengan derajat yang tinggi, nikmat yang banyak, dan amanah yang besar..

Sifat berkah bulan ramadan, hendaknya bisa kita jadikan indikator sukses untuk meraih banyak karunia kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, serta mendapat perlindungan dari siksa neraka dan jaminan masuk surga..

Sifat istimewa bulan ramadan, hendaknya bisa kita jadikan indikator sukses untuk merubah takdir hidup yang lebih baik, perjalanan hidup yang lebih bermakna, amanah dan tanggung jawab kehidupan yang lebih besar, serta kesalehan dan kemanfaatan hidup yang lebih banyak.


Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Dalam banyak hadis sahih, dijelaskan kepada kita tentang keutamaan bulan ramadan. Keutamaan yang memberi banyak kemanfaatan bagi orang-orang yang beriman, baik kemanfaatan di awal dan akhir, zahir dan batin, bumi dan langit, dunia dan akhirat, serta kemanfaatan bagi diri pribadi, sosial peradaban manusia, dan lingkungan hidup semesta.

Keutamaan inilah yang seharusnya bisa kita miliki setelah kita melalui ramadan, dimana selama sebulan kita  menjalani proses pendidikan dan pembelajaran, ibadah dan pengabdian, zikir dan doa, kepasrahan dan keyakinan,  semangat dan kesungguhan, kepedulian dan persaudaraan, serta petunjuk dan bimbingan.

Untuk memperoleh keutamaan tersebut, Rasulullah saw mengajarkan kita untuk selalu memanjatkan doa :

اللَّهُمَّ آتِيْ نَفْسِيْ تَقْوَهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّا هَا أنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاها

“Ya Allah karuniakanlah kepada jiwaku ketakwaan dan kesuciannya, Engkaulah yang sebaik-baik mensucikannya, Engkaulah pemimpinnya dan penjaganya.”

 

أَللَّهُمَّ يَاحَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِى كُلَّهُ وَلَا تَكِلْنِيْ اِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ

“Ya Allah Yang Maha Hidup dan Berdiri sendiri, perbaikilah segala keadaan diriku sedetail-detailnya, dan jangan Engkau serahkan urusanku kepada diriku sekejap pun.”

 

اللهُمَّ أَعِنّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

“Ya Allah tolonglah hamba agar selalu dapat mengingat-Mu, mensyukuri nikmat karunia-Mu, dan menyempurnakan ibadah kepada-Mu”


Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Dalam mengemban amanah risalah (mewujudkan kesalehan pribadi, kesalehan sosial dan kesalehan lingkungan) serta menjalani aktivitas ibadah/pengabdian, kita sangat membutuhkan pertolongan, dukungan, pembelaan, perlindungan, petunjuk dan bimbingan dari ALLAH SWT.

Kenapa kita perlu... :

ü Pertolongan-Nya (annashr), karena adanya bahaya yang mengancam dari musuh kita, yaitu setan dari bangsa jin dan manusia.

ü Dukungan-Nya (atta’yiid), karena adanya kelemahan/keterbatasan sumber daya dan kekuatan yang kita miliki.

ü Pembelaan-Nya (addawaafi’), karena adanya fitnah dan phobia  tentang islam dan kaum muslimin dari kalangan munafiqin/kaafirin.

ü Perlindungan-Nya (al-‘ishmah), karena adanya makar/tipu daya dan invasi/serangan secara terstruktur, sistemik, dan masif  dalam  pemikiran maupun kebudayaan.

ü Petunjuk dan bimbingan-Nya, karena kita menghajati jalan keluar (solusi) dan rezeki (kesejahteraan)

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Apa yang menjadi kebutuhan tersebut, ternyata direspon oleh ALLAH SWT dengan terbuka bagi hamba-hambanya yang berdoa dan yakin kepadaNya.  Bukankah banyak keterangan ayat-ayat-Nya yang  memberi jaminan kesuksesan/ kemenangan bagi orang-orang yang beriman ? Misalnya dalam QS. Ghofir/40:51, ALLAH SWT berfirman:

اِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا والَّذِيْنَ آمَنُوْا فِى الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُوْمُ الأَشْهَادُ

“Sesungguhnya kami benar-benar menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman pada kehidupan dunia dan pada hari berdirinya para saksi.

Berdasarkan ayat ini, ALLAH SWT memberi garansi/jaminan pertolongan tidak hanya bagi para rasul tetapi juga bagi orang-orang yang beriman.. Dan juga,  pada QS. Ruum/30:47.. ketika ALLAH SWT secara khusus memberi jaminan pertolongan-Nya, disebut dalam ayatnya:  

 وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِيْنَ

Dan menjadi kewajiban bagi kami menolong orang-orang yang beriman

Berdasarkan ayat ini, ALLAH SWT memberi jaminan/ garansi pertolongan-Nya secara khusus bagi orang-orang beriman bukan hanya bagi Nabi dan Rasul-Nya. Maka, saat kita membaca/ mendengar kisah mukjizat para Rasul dan karomah para Auliyaa dalam kisah-kisah sirah perjuangannya, hendaknya memotivasi dan menginspirasi diri bahwa kita pun layak mendapatkannya dalam mengemban amanah risalah dan menjalani aktifitas ibadah/pengabdian kepada ALLAH Azza waJalla.

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِيْنَ

“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu keyakinan” [QS. Al-Hijr: 99]

 

 

اُدْعُوْا رَبَّكُمْ وَأَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِالاِجَابَةِ

 

“Berdoalah kepada Tuhanmu dan kamu yakin doamu dikabulkan” [Al-hadits]

 

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Ada klasifikasi tingkat keyakinan hamba dalam realisasi ibadah dan doanya :

1.    Tingkat keyakinan sesuai harapan/ prasangka baik hamba, adalah ibadah dan doa yang dilandasi keyakinan bahwa ALLAH SWT dekat (fainniy Qoriib) dan diindikasi dengan adanya rasa takut kepada ALLAH SWT. Keyakinan pada tingkat ini dibangun dengan Zikir Aqliyah (tafakkur), yaitu dengan melihat kesempurnaan, keserasian, keseimbangan dan keindahan penciptaan  alam semesta dan  penciptaan  diri manusia pada zahir  dan batinnya, jasad dan ruhnya, serta tatanan dan sistemnya (sanuriyhim aayaatina fil aafaaq wa fiy anfusihim hatta yatabayyana  lahum annahul haqqu).

“Kami perlihatkan ayat-ayat kami pada segenap penjuru dan pada diri-diri mereka, sehingga jelas bagi mereka bahwasanya Al-Qur’an itu adalah benar.”

 

(Rabbana ma kholaqta haadza baatila, subhaanaKA faqina ‘adzaaban naar)

“Wahai Tuhan kami, tiadalah yg sia-sia pada apa yang Engkau ciptakan. Maha suci Engkau, maka lindungi kami dari siksa neraka.”

 

Ibadah dan doa dengan keyakinan sesuai harapan/prasangka hamba sifatnya masih subyektif, belum interaktif. Keyakinannya diwujudkan dengan  prasangka baik (husnudzdzon) kepada ALLAH SWT yang dilandasi dengan iman kepada qada dan qodar-Nya. Respon doa pada tingkatan keyakinan ini berupa terwujudnya harapan dan cita-cita yang lama dinantikan.

 

2.     Tingkat keyakinan sesuai keinginan hamba, adalah ibadah dan doa yang dilandasi keyakinan yang lebih kuat bahwa ALLAH Ta’ala lebih dekat dari urat lehernya (wanahnu aqrobu ilaihi min hablil wariid) dan diindikasi dengan adanya rasa cinta kepada ALLAH  dan Rasul-Nya;  Keyakinan pada tingkat ini  dibangun dengan Zikir Qolbiyah (tadabbur), yaitu dengan mendengarkan ayat-ayat firman-Nya,     sehingga merasakan seakan-akan dia sedang   berkomunikasi langsung dengan ALLAH Ta’ala.

 

Ibadah dan doa dengan keyakinan sesuai keinginan hamba sudah interaktif sebagaimana disebut dalam banyak ayat-ayat-Nya: (fadzkuruuniy adzkurkum), maka ingatlah Aku, niscaya Aku mengingatmu; (yuhibbuhum wayuhibbuunah), ALLAH mencintai mereka, dan mereka mencintai ALLAH; (ud'uuniy astajib lakum), berdoalah kepadaKu niscaya Aku kabulkan; (radhiyaLLAHu ‘anhum, waradhuw ‘anhu), ALLAH rida kepada mereka dan mereka rida kepada ALLAH.

 

Ibadah dan Doa dengan keyakinan sesuai keinginan hamba  dicirikan dengan adanya keinginan yang kuat, terkonsep dan terencana dengan jelas, ada target dan tujuan yang ditetapkan, dan tuntutan ikhtiar  yang masih besar. Perlu fokus dan prioritas, serta perjuangan dan pengorbanan sebagai bukti kecintaan. Respon doa pada tingkat keyakinan ini adalah adanya kemudahan dan keberkahan, terwujudnya apa saja yang diinginkan..

 

3.    Tingkat keyakinan sesuai kehendak hamba,  adalah ibadah dan doa yang dilandasi keyakinan yang sempurna bahwa ALLAH SWT meliputi dirinya, lahir dan batinnya, awal dan akhirnya  (wakaanallahu bikulli syaiin muhiithoo) dan diindikasi dengan adanya rasa rida kepada ALLAH ‘Azza wajalla.    Keyakinan pada tingkat ini  dibangun dengan Zikir Nafsiyah (Tazkiyah), yaitu dengan merasakan keagungan dan kemuliaan ALLAH ‘Azza waJalla,     sehingga terbangun dalam benak jiwanya kepasrahan dan keyakinan yang kuat kepada-Nya, bergantung dan bertawakal hanya kepada-Nya,  sehingga seakan-akan Dia selalu terbimbing, terjaga, dan tertolong dalam semua urusannya.

 

Ibadah dan doa pada tingkat keyakinan ini sudah mencerminkan kemanunggalan dalam tauhid asma, sifat, dan af'al ALLAH SWT dan sudah mengintegrasi sesuai dengan kehendak ALLAH ‘Azza waJalla, maka apa saja yang diinginkan mendapat rida-Nya; apa saja yang dikehendaki pasti terjadi. Respon doa pada tingkat keyakinan ini adalah nyata, langsung terjadi, dalam bentuk mukjizat, karomah, atau ma'unah.

 

Fa’tabiruw ya Ulil Albaab

QS. Al-Kahf:107 -108

اِنَّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوْا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتِ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا ، خَالِدِيْنَ فِيْهَا لَا يَبْغُوْنَ عَنْهَا حِوَلًا

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggalnya,  mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya.

بارك الله لي ولكم فى القرآن الكريم ونفعني وايّاكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وتقبّل منّي ومنكم تلاوته انّه هو الغفور الرحيم.

Khutbah Kedua

الحمد لله الذي فضّلنا على كثير من عباده المؤمنين؛ الحد لله وسلام على عباده الذين اصطفى؛ والسلام على من اتّبع الهدى؛ وسلام على المرسلين؛ سلام قولا من ربّ الرحيم؛ سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقب الدار؛ سلام عليكم طبتم فادخلوها خالدين.

السلام عليك أيّها النبيّ ورحمة الله وبركاته

السلام علينا وعلى عباد الله الصّالحين

اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد انّ محمد عبده ورسوله؛

صلوات الاحد وملائكته وأنبيائه وجنوده وأنصاره على أحمد نور الله وعلى محمد رسول الله وعلى مهد خليفة الله

اللهم يا واحد يا أحد، يا واجد يا جواد، صلّى وسلّم وبارك على سيّدنا محمد وعلى آل سيّدنا محمد فى كلّ لمحة ونفس بعدد معلومات الله وفيوضاته وأمداده

امّا بعد

فيا عباد الله اوصيكم ونفسي بتقوى الله فقد فاز المتقون

يا ايها الذين آمنوا تّقوا الله وقولوا قولا سديدا، يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما

انّ الله وملائكته يصلّون على النبي ياايها الذين آمنوا صلّوا عليه وسلّموا تسليما

اللهم صلّى وسلّم وبارك على سيدنا محمد عبدك ورسولك النبيّ الامّي وعلى آله وأصحبه واخوانه وامّته

اللهمّ صلّ وسلّم وبارك على سيّدنا محمد الصّادق الوعد الأمين السّيّد الكامل الفاتح الخاتم

اللهمّ صلّ وسلّم وبارك على سيّدنا مخمد المصطفى السيّد المرسلين والخاتم النبيّين

الصّلاة والسّلام عليك أيّها النبيّ الرحمة الشفيع الامة ورحمة الله وبركاته، السّلام علينا وعلى عباد الله الصالحين

اللهمّ اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحيآء منهم والأموات  انّك سميع قريب مجيب الدعوات يا قاضي الحاجات، برحمتك يا أرحم الراحمين

اللهم انّا نسئلك باسمك الأعظم وبكل اسم هو سمّيت لك  به نفسك او أزلته فى كتابك ا وعلّمته احدا من خلقك او استئثرت به فى العلم الغيب  عندك ان تجعل القران ربيع قلوبنا ونورا أبصارنا وجلاء حزننا وذهاب همّنا وغمّنا ان تقضي حاجا تنا

ياربّ النّاس ربّ العالمين الرحمن الرحيم (فانّي قريب)

يامالك النّاس ملك يوم الدين (ونحن اقرب اليه من حبل الوريد)

يا اله الناس ايّاك نعبد وايّاك نستعين  (وكان الله بكلّ شيئ محيطا)

اهدنا الصراط المستقيم، اهدنا (افتح لنا فتحا مبينا واغفر لنا وارحمنا وتب علينا وانصرنا نصرا عزيزا وأنزل السكينة فى قلوبنا واجعل لنا من لدنك وليّا واجعل لنا من لدنك نصيرا)

اهدنا الصراط المستقيم، صراط الّذين انعمت عليهم (من النبيّين والصدّيقين والشهداء والصالحين وحسن الئك رفيقا)

غير المغضوب عليهم ولا الضالّين.

آمين

عباد الله، انّ الله يأمر بالعدل والاحسان وايتائذى القرباء وينهى عن  الفخشاء والمنكروالبغي يعظكم لعلّكم تذكّرون فاذكر الله يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم ولذكر الله الاكبر.

 

 

 

 

 

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment