Khutbah Jumat: Wasiat Pada Ayah

By Admin |    380 Views 18 Sep 2024, 21:39:15 WIB Khutbah
Khutbah Jumat: Wasiat Pada Ayah

Download printable Khutbah

Oleh: Ibnu Ahmad

 

Baca Lainnya :

 

Khutbah Pertama


إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ

أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

 

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

 

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

 

 

Jamaah Salat Jumat yang dirahmati Allah.

Pertama tentu kita wajib bersyukur pada Allah atas segala nikmat dan karunia besar yang Allah limpahkan kepada kita, khususnya nikmat iman, karena tanpa nikmat iman ini maka sesungguhnya nikmat-nikmat lainnya tak ada artinya sama sekali.

 

Khatib juga mengingatkan diri sendiri dan jamaah sekalian untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita semua, melaksanakan apa apa yang Allah perintahkan dan meninggalkan semua larangan-Nya.

 

Jamaah yang dirahmati Allah.

Ada seorang laki laki, bukan seorang Nabi bukan pula malaikat melainkan seorang laki laki biasa namun namanya diabadikan di dalam Al-qur’an, yaitu Lukman. Tidak saja diabadikan namanya dalam satu ayat atau dua ayat, namun diabadikan menjadi nama surat di dalam Al-Qur’an yaitu surat ke 31 yang berjumlah 34 ayat.

 

Dalam surat ini ada kisah abadi tentang wasiat Lukman sebagai seorang Ayah menasihati atau berpesan kepada putranya.

 

Pada kesempatan khutbah ini khatib akan sedikit menguraikan beberapa nasihat yang memang sangat penting untuk juga kita pastikan, sekali lagi kita sebagai Ayah harus memastikan nasihat-nasihat penting ini disampaikan pada anak anak kita.

 

Pertama:

 

Di ayat ke 13, Allah berfirman :

 

 

وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ

 

(Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, “Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar.” [QS. Luqman: 13]

 

 

Maka kitapun harus memastikan anak-anak kita paham betul tentang bahaya syirik ini, bagaimana Islam sebagai satu satunya agama Tauhid memposisikan dosa Syirik ini dan jangan sampai kita dan anak-anak kita jatuh dalam dosa Syirik, yaitu dosa yang paling besar dan diancam Allah kekal di neraka.

 

Kedua:

 

Di ayat ke 14 Allah berfirman :

 

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

 

“Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun 598) (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu) kembali.” [QS. Luqman: 14]

 

 

Nasihati anak anak kita berbuat baik kepada orang tuanya, tentu cara terbaik adalah bagaimana kita memberi contoh pada mereka bagaimana kita memperlakukaan orang tua kita, Ayah Ibu kita Ketika hidup dan bagaimana kita selalu mendoakan ayah ibu kita yang sudah wafat.

 

Kita ceritakan bagaimana kebaikan dan jasa jasa Ayah kita, Ibu kita kepada kita.

 

Di ayat 15 Allah berfirman :

 

وَاِنْ جَاهَدٰكَ عَلٰٓى اَنْ تُشْرِكَ بِيْ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِى الدُّنْيَا مَعْرُوْفًا ۖوَّاتَّبِعْ سَبِيْلَ مَنْ اَنَابَ اِلَيَّۚ  ثُمَّ اِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

 

“Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang engkau tidak punya ilmu tentang itu, janganlah patuhi keduanya, (tetapi) pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian, hanya kepada-Ku kamu kembali, lalu Aku beri tahukan kepadamu apa yang biasa kamu kerjakan.” [QS. Luqman: 15]

 

 

Bahkan jika mereka termasuk orang musyrik, kita tetap wajib untuk tetap bersikap baik pada mereka.

 

Ketiga:

 

Di ayat ke 17 Allah berfirman:

 

 

يٰبُنَيَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلٰى مَآ اَصَابَكَۗ اِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ

 

“Wahai anakku, tegakkanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar serta bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (harus) diutamakan.” [QS. Luqman: 17]

 

 

Menegakkan Salat, menyuruh manusia untuk berbuat yang maruf dan cegahlah mereka dari yang munkar, kemudian bersabarlah terhadap apa yang menimpamu.

 

Wahai Ayah, calon Ayah mari kita contohkan, kita nasihati anak-anak kita untuk salat, dan terlibat di Masyarakat dalam dakwah yaitu menyuruh pada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran.

 

Kemudian kita diminta bersabar atas apa yang menimpamu akibat dakwah tersebut, karena Ketika sudah sampai pada mencegah pada kemungkaran maka pasti akan ada konsekuensinya.

 

Demikianlah ada 3 perintah besar yang menjadi Amanah seorang Ayah kepada anak anaknya

 

1.       Tidak Syirik

2.       Berbakti kepada orang tua

3.       Salat dan Dakwah

 

Semoga Allah memudahkan kita semua agar mampu menunaikan Amanah tersebut dan diterima sebagai amalan amalan unggulan yang layak diganjar pahala besar di sisi Allah SWT.

 

 

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ,
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ,
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

 

 

 

Khutbah Kedua



 الْحَمْدَ لِلَّهِ لَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ.

وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. وَسَلِّمْا

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا



 

 

Pada khutbah kedua ini khatib juga berpesan, bagi mereka yang anak anaknya sudah besar, sudah dewasa bahkan sudah menikah.

 

Kewajiban kita tetap, mulailah dari kita memberi contoh, panggil mereka dengan panggilan kesayangan, ajak mereka ngobrol, beri nasihat dengan bahasa terbaik yang kita bisa.

 

Kemudian jangan lupa kita untuk berkomitmen menetapkan waktu waktu khusus untuk mendoakan mereka, doa terbaik yang diajarkan oleh Allah SWT. Ajak istri-istri kita untuk melakukan hal yang sama.

 

Semoga Allah mudahkan dakwah kita kepada keluarga kita khususnya terhadap anak anak kita, dan kelak kita dikumpulkan dengan istri dan anak anak kita tanpa terkecuali di dalam syurga Allah SWT.

 


إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ

.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment