- Khutbah Jumat: Peduli Palestina sebagai Tanda Takwa
- Khutbah Jumat: Golongan Orang Beriman (1)
- Allah SWT Tidak Akan Bosan, Kitalah Yang Akan Bosan
- Jangan Termasuk Orang Merugi
- Khutbah Jumat: Refleksi Maulid Nabi Muhammad SAW dan Kepemimpinan dalam Prespektif Islam
- Pendidikan Doktor di Indonesia
- Ingin Dicintai Allah SWT? Amalkan Yang Sedikit Namun Kontinu
- Dimudahkan Menuju Jalan ke Surga
- [Seri Tadabbur] Surat Asy-Syams: 11 - 12
- Menjadi Seorang Daud
Perbandingan Efektifitas Masker Medis, Masker Kain dan Masker Scuba
Keterangan Gambar : ilustrasi (pixabay)
Asamuslim.id - Tim peneliti Jepang dari Rikagaku Kenkyujo (Riken), mempublikasi hasil riset mereka terkait tingkat filtrasi berbagai jenis bahan masker. Riset ini dilakukan via simulasi aliran droplet menggunakan Super Computer Fugaku.
Hasilnya adalah sebagai berikut:
Baca Lainnya :
- Riset Membuktikan Puasa itu Sehat0
- Hanya 1 dari 10 Orang Indonesia yang Cukup Makan Sayur dan Buah0
- Suka Gowes? Inilah Manfaat dan Risiko Bersepeda0
- Mengapa Berjalan Kaki Sangat Dianjurkan untuk Hidup Sehat0
- Potensi dan Cara Pemakaian Minyak Kayu Putih sebagai Terapi Covid190
Masker medis (non woven)
Filtrasi keluar: 80%
Filtrasi masuk: 70%
Masker kain
Filtrasi keluar: 66-82%
Filtrasi masuk: 35-45%
Masker scuba (polyurethane)
Filtrasi keluar: 50%
Filtrasi masuk: 30-40%
Yang dimaksud dengan filtrasi keluar adalah tingkat filtrasi droplet yang dihembuskan pemakai masker. Adapun filtrasi masuk adalah tingkat filtrasi terhadap droplet dari luar ketika pemakai masker menghirupnya. Selain masker, tim peneliti Riken juga melakukan simulasi sejauh mana face shield bisa menghalangi dropplet. Hasilnya, face shield hanya memfiltrasi 20% droplet yang dikeluarkan pemakainya, sedangkan terhadap droplet kecil dari udara di luar hampir tidak terhalangi sama sekali.
Tentu saja data-data yang digunakan dalam simulasi ini adalah data dari bahan-bahan masker yang biasa dipakai di Jepang. Contohnya bahan scuba (polyurethane), ada berbagai tingkat ketebalan yang juga mempengaruhi tingkat filtrasinya terhadap droplet. Demikian juga dengan masker kain, tergantung dari kualitas bahan dan banyaknya lapisan kain.
Selain itu, ahli dari Jepang juga memberikan peringatan terkait masker non medis yang dicuci berulang. Pencucian berulang akan menurunkan efektifitas masker, sehingga sangat dianjurkan mengikuti panduan pemakaian yang dicantumkan oleh produsen di kemasan masker non medis.
Salah satu merk masker berbahan scuba yang dijual di Jepang mencantumkan bahwa masker tersebut hanya bisa dicuci hingga 5 kali. Adapun terkait masker kain, dianjurkan maksimal dicuci hingga 30 kali, demikian asianone.com mengutip pendapat seorang ahli penyakit menular, Dr. Leong.
Dalam kondisi pandemi di Indonesia yang kembali meningkat, masyarakat diharapkan semakin bijak dalam memilih dan memakai bahan masker yang beraneka ragam. Bahkan pemakaian double masker mulai dianjurkan sebagian ahli untuk menurukan risiko penularan, khususnya di area-area berisiko tinggi. Di sisi lain, tetap menjaga jarak dan menjauhi kerumunan, adalah protokol lain yang sangat penting untuk menurunkan risiko penularan.(sm)
===
Referensi: