- Khutbah Jumat: Tanda Takwa dalam Keluarga
- 3 Sifat Pemimpin Ideal Menurut Rasulullah
- Doa Cari Kerja dan Cari Jodoh dari Al-Quran?
- [Seri Tadabbur] Surat Al-Balad: 3 - 4
- Khutbah Jumat: Hikmah Pergiliran Waktu
- [Seri Tadabbur] Surat Al-Balad: 1 - 2
- Zina adalah Utang
- Khutbah Jumat: Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak-anak
- [Seri Tadabbur] Surat Al-Fajr: 29 - 30
- Makna Dibalik Idul Fitri
Ustaz Nanang Mubarok : KEUTAMAAN MEMBANTU ORANG LAIN
KEUTAMAAN MEMBANTU ORANG LAIN
Oleh Nanang Mubarok
Sahabat Surgaku, manusia merupakan makhluk individual sekaligus makluk sosial. Manusia ditakdirkan tidak bisa hidup sendirian. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia membutuhkan kebersamaan dalam kehidupannya. Semua itu adalah dalam rangka saling memberi dan saling mengambil manfaat.
Baca Lainnya :
- Ustz Sahroni, S.Pd : Amalan-amalan Lailatul Qadr0
- Ustz. Moh. Safwan, Lc, M.A: I`tikaf dan Stay At Home 0
- Ustz. Agus Al Muhajir: MERANCANG KEMATIAN YANG TERINDAH0
- Dr. Atabik Luthfi, MA: Keutamaan Sholat Malam0
- Dr. AGus Setiawan: Hakikat dan Keutamaan Amanah0
Karenanya manusia tidak cukup dengan sekedar menjadi saleh secara individual, namun juga harus saleh secara sosial. Kesalehan sosial merupakan pengejewantahan nilai kesalehan individual, perwujudan keimanan dan buah dari ibadah ritual (mahdhoh). Orang yang memiliki kesalehan sosial layak menyandang predikat sebaik-baik manusia dan meraih banyak keutamaan, sebagaimana Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni)
Sahabat Surgaku, menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Setiap Muslim diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain. Bukankah, memberikan manfaat kepada orang lain itu, maka manfaatnya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri! Allah Jalla wa ‘Alaa berfirman, yang artinya:
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7)
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ الله فِي حَاجَتِهِ
“Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan membantu keperluannya.” (Muttafaq ‘alaih)
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ الله عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ, ةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ الله عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
“Barang siapa yang memudah kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang dalam kesulitan niscaya akan Allah memudahkan baginya di dunia dan akhirat” (HR. Muslim)
Sahabat Surgaku, sebagaiman kita pahami bersama bahwa bulan Ramadhan adalah bulan dilipatgandakannya pahala amal kebaikan, mari kita tingkatkan kepedulian dan kedermawanan kemanusiaan kita di bulan ini, dengan keikhlasan yang maksimal, karena ikhlas adalah salah satu kunci diterimanya amalan kita. Dan hanya amalan yang diterima Allah SWT yang akan memberikan manfaat kepada kita baik di dunia maupun di akhirat kelak. Ikhlas juga dapat menambah kualitas ringan menjadi berat dan kecil menjadi besar, sebagaimana salah satu hadits Rasulullah, berikut,
”Berlindunglah kalian dari api neraka walaupun dengan separuh kurma. Barang siapa tidak memilikinya maka hendaklah dengan kata-kata yang baik” (Muttafaq ’alaih)
Jika separuh butir kurma akan memadamkan api neraka, maka bagaimana kalau banyak? Dan bagaimana kalau itu dilaksanakan di bulan Ramadhan ini? Dahsyat bukan! Yuks beramal!
Quote:
Kebaikan yang kita lakukan pada hakekatnya merupakan cara Allah untuk membalas kebaikan orang lain dengan cara kita, mesti kita tak pernah mendapat kebaikan dariya.