- Khutbah Jumat: Peduli Palestina sebagai Tanda Takwa
- Khutbah Jumat: Golongan Orang Beriman (1)
- Allah SWT Tidak Akan Bosan, Kitalah Yang Akan Bosan
- Jangan Termasuk Orang Merugi
- Khutbah Jumat: Refleksi Maulid Nabi Muhammad SAW dan Kepemimpinan dalam Prespektif Islam
- Pendidikan Doktor di Indonesia
- Ingin Dicintai Allah SWT? Amalkan Yang Sedikit Namun Kontinu
- Dimudahkan Menuju Jalan ke Surga
- [Seri Tadabbur] Surat Asy-Syams: 11 - 12
- Menjadi Seorang Daud
Yang di Khawatirkan Nabi
Oleh: Fachrudin Abu Mufti (Rumah Buku Mufti Agency Bandung)
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
فَوَاللَّهِ مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ
"Demi Allah bukan kemiskinan yang aku khawatirkan menimpa kalian, akan tetapi yang aku khawatirkan adalah dunia dibukakan untuk kalian seperti halnya dibukakan pada orang sebelum kalian. Lalu kalian berlomba-lomba untuk mendapatkannya sebagaimana mereka memperlombakannya, lalu dunia membinasakan kalian seperti halnya mereka." [HR. Muslim No.5261]
Renungan
Nabi tidak melarang umatnya menjadi kaya. Bahkan sebaliknya, justru diperintah untuk mencari harta sebanyak-banyaknya agar bisa menolong orang lain yang membutuhkan. Dengan kita menjadi kaya dapat berzakat, infaq, shadaqoh, waqaf, dan lain-lain.
Di antara kita ada yang ketika diberi kekayaan merasa memiliki kekuasaan, menjadi sombong dan melanggar syariat Islam. Seolah kekayaan itu kepintaran, kehebatan dirinya yang luar biasa. Padahal kekayaan itu Amanah yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban, dari mana mendapatkannya dan untuk apa dipergunakannya ?
Yang Nabi Muhammad khawatirkan adalah dihamparkannya kepada kita adalah harta dunia. Karena harta dunia menjadi penyebab rusaknya kaum terdahulu, mereka tidak mau taat kepada Allah dan hanya sibuk dengan urusan duniawinya. Bahkan di antaranya dalam rangka mendapatkan harta duniawinya itu tidak lagi peduli dengan cara yang halal atau haram.
Nabi Muhammad SAW sangat mengkhawatirkan umatnya tenggelam, binasa dalam kemewahan duniawai, dikarenakan sikap tamak dan rakus untuk memperkaya diri, mengejar kemewahan dan kelezatan dunia.
Kita harus mengambil pelajaran dari kisah Tsa'labah bin Hathib.
Tsa'labah bin Hathib salah seorang sahabat Nabi yang asalnya orang miskin, ahli ibadah, rajin ke masjid untuk shalat berjamaah.
Setelah di doakan Nabi menjadi kaya raya, kambingnya berkembang pesat, namun kekayaannya membuat dia sibuk dengan ternaknya dan lupa kewajibannya beribadah, termasuk membayar zakat fitrah. Ketika Tsa'labah mencoba memberikan zakatnya kepada Rasulullah, Rasulullah menolaknya, berkata, "Sesungguhnya Allah telah melarangku untuk menerima zakatmu". Tsa'labah juga mencoba meminta Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib untuk menerima zakatnya, tetapi mereka juga menolak.
Yaa Rabbana jadikanlah apa yang kami lakukan hari ini sebagai amalan untuk bekal kami menghadap-Mu
Tegarkanlah hati dan badan ini untuk tetap berjalan dalam naungan Cahaya-Mu.
Hilangkan kelelahan kejenuhan dalam diri kami sehingga kami bisa memberi yang terindah
Ya Robbana...
Berikanlah Rahmat-Mu, Perlindungan-Mu, Cahaya-Mu untuk saudara-saudara kami tersayang yang membaca untaian doa ini ...
Berkahilah umurnya .
Berkahilah kesehatan padanya .
Angkatlah penyakitnya .
Murahkanlah rejeki padanya
Wahai Yang Maha Mendengar dari semua yang mendengar.
Muliakan Ahlak kami dengan merasa dekat dengan-Mu .
Jika tangan ini sudah tidak lagi kuasa memohon
Jika jantung ini sudah tak lagi berdetak .
Maka kembalikan kami pada-Mu dalam keadaan Husnul khatimah
#Menyebarkan Yang Benar Dari Sumber Yang Benar,Satu Hari Satu Hadits