- Khutbah Jumat: Tanda Takwa dalam Keluarga
- 3 Sifat Pemimpin Ideal Menurut Rasulullah
- Doa Cari Kerja dan Cari Jodoh dari Al-Quran?
- [Seri Tadabbur] Surat Al-Balad: 3 - 4
- Khutbah Jumat: Hikmah Pergiliran Waktu
- [Seri Tadabbur] Surat Al-Balad: 1 - 2
- Zina adalah Utang
- Khutbah Jumat: Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak-anak
- [Seri Tadabbur] Surat Al-Fajr: 29 - 30
- Makna Dibalik Idul Fitri
[Seri Tadabbur] Surat Al-Muthaffifin : 14
Keterangan Gambar : ilustrasi (pixabay)
Oleh: Dr. Atabik Luthfi Lc., MA
Hati Berkarat karena Dosa....
Baca Lainnya :
- Proses Penyembelihan (Rigor Mortis)0
- Persahabatan Adalah Anugerah Terbesar Setelah Iman0
- Makna Idul Adha dan Hari Tasyrik0
- Filosofi Hari Raya dalam Islam0
- Memuliakan Arafah0
كَلَّاۖ بَلۡۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا۟ یَكۡسِبُونَ
"Sekali-kali tidak! Bahkan hati mereka berkarat atas (dosa) yang mereka perbuat". (Al-Muthaffifin: 14)
Ayat ini ditafsirkan oleh Rasulullah saw, tentang keadaan seorang mukmin yang berbuat dosa
“Seorang hamba apabila melakukan kesalahan, dititikkan di hatinya titik hitam. Jika ia meninggalkannya, mohon ampun, dan bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar raan' dalam ayat ini ". (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Asal muasal hati adalah bersih dan suci. Saat berbuat dosa dan maksiat, hati akan tertutup noda hitam. Manakala hati tertutup dan berkarat, maka akan sulit menerima seberkas cahaya kebenaran.
Ibnu Qayyim berkata: 'Jika hati sudah semakin gelap, maka amat sulit untuk mengenal petunjuk kebenaran'
Agar tidak tertutup dan berkarat, Allah swt selalu membuka pintu taubat bagi yang berbuat dosa dan maksiat...