Ibu, Maafkan Anakmu

By Admin |    132 Views 30 Jul 2024, 10:41:24 WIB Taujih
 Ibu, Maafkan Anakmu

Oleh: Fachrudin Abu Mufti (Rumah Buku Mufti Agency Bandung)


Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, Rasulullah alaihi wassalam bersabda

 جَاءَ رَجُلٌ اِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِيْ قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوْكَ


"Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali ?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'”  [HR. Bukhari No. 5971 dan Muslim No. 2548]

Renungan

Di akhir zaman ini diantara kita ada yang menitipkan orang tuanya yang sudah lansia, sudah pikun ke panti asuhan dengan alasan sibuk urusan dunia dan ada yang tidak ingin terbebani oleh orang tua sendiri.

Ini salah satu potret anak durhaka kepada orang tua. Padahal merawat orang tua yang sudah lansia, pikun merupakan ladang amal saleh yang ganjarannya surga.

Merawat seorang lansia, pikun itu memang lebih susah dibandingkan merawat anak kecil, alasannya karena lansia, kadang sudah pikun, lebih sensitif dan suka marah-marah. Jadi, merawat orang tua yang sudah lansia, harus memiliki kesabaran ekstra.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Baca Lainnya :

وَا للّٰهُ خَلَقَكُمْ ثُمَّ يَتَوَفّٰٮكُمْ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰۤى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْ لَا يَعْلَمَ بَعْدَ عِلْمٍ شَيْـئًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ قَدِيْرٌ


"Dan Allah telah menciptakan kamu, kemudian mewafatkanmu, di antara kamu ada yang dikembalikan kepada usia yang tua renta (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Kuasa" [QS. An-Nahl 16: Ayat 70]

Seorang ibu menempati kedudukan yang tinggi dalam Islam, bahkan berbanding tiga dari kedudukan sang ayah.
Ibu mengalami tiga macam kepayahan, yang pertama ketika hamil, kemudian melahirkan dan selanjutnya menyusui. Karena itu kebaikan kepada ibu tiga kali lebih besar daripada kepada ayah. Sebagaimana dikemukakan dalam hadits Nabi tersebut di atas.

Ibu, dialah yang mengurus kita mulai dari kandungan dengan beban yang dirasakannya sangat berat dan susah payah. Dialah yang melahirkan kita dengan mempertaruhkan jiwanya antara hidup dan mati. Dialah yang menyusui  ketika kita telah lahir, kemudian yang membersihkan kotoran kita ketika kita buang air. Semuanya dilakukan oleh ibu kita, bukan orang lain.

Ibu yang selalu menjaga ketika kita terjaga dan menangis, baik di waktu pagi, siang ataupun malam hari."

Ibu adalah sosok yang sangat berjasa dalam kehidupan kita. Ibulah yang mengandung kita selama sembilan bulan lamanya. Ibu jualah yang melahirkan kita dengan susah payah. Dengan penuh cinta kasih serta kelembutan, ibu mengasuh kita, membesarkan kita, dan mendidik kita hingga kita dewasa.

Cinta seorang ibu kepada anak adalah cerminan dari cinta Allah, cinta yang tanpa syarat dan tidak pernah berakhir. Cinta seorang ibu tidak mengenal batas; cinta itu melampaui waktu, jarak, dan keadaan. Ibu tidak memaksa anaknya untuk mencintainya. Tapi, cinta ibu ke anaknya tanpa paksaan untuk selamanya.

Seorang ibu akan selalu berusaha membahagiakan anaknya walaupun harus merelakan kebahagiaannya sendiri. Seorang ibu sanggup memelihara 10 orang anak, tetapi 10 orang anak belum tentu dapat memelihara seorang ibu. Bimbingan seorang ibu bagaikan cahaya penuntun, menuntun anak-anaknya menuju kesuksesan dan kebahagian

Kasih ibu sepanjang masa, seperti lautan yang tak pernah kering. Apabila kita sakit, tidaklah yang pertama menangis kecuali ibu kita, sehingga kalaulah ditawarkan antara hidup atau mati, ibu kita akan memilih mati agar kita tetap hidup. Inilah jasa seorang ibu terhadap anaknya.

Berbuat baiklah terus kepada Ibu tercinta, karena Ibu adalah pintu gerbang surga bagi anak-anaknya.

Oh ibu... oh ibu.. oh ibu maafkan anakmu... ditulis sambil meneteskan air mata.

Ya Allah
 Ampunilah dosa kami dan dosa kedua orang tua kami, Sayangilah keduanya sebagaimana mereka telah mendidik kami di waktu masih kecil


Ya Allah
Ya Razaak..
Kurniakan kepada kami rezeki yang halal lagi barokah dan jadikanlah dengan rezeki itu kami semakin dekat dengan-Mu, semakin bertakwa kepada-Mu


Ya Allah Jadikan kami hamba yang selalu bersyukur atas segala nikmat-Mu.
Istiqomahkan kami dalam kebenaran , andai ajal memisahkan kami dan keluarga kami kumpulkan di Surga-Mu , dan jangan biarkan satupun anggota keluarga menjadi ahli Neraka .

                    
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
رَبَّنَا ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى
اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


#Menyebarkan Yang Benar Dari Sumber Yang Benar,Satu Hari Satu Hadits




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment