- Khutbah Jumat: Peduli Palestina sebagai Tanda Takwa
- Khutbah Jumat: Golongan Orang Beriman (1)
- Allah SWT Tidak Akan Bosan, Kitalah Yang Akan Bosan
- Jangan Termasuk Orang Merugi
- Khutbah Jumat: Refleksi Maulid Nabi Muhammad SAW dan Kepemimpinan dalam Prespektif Islam
- Pendidikan Doktor di Indonesia
- Ingin Dicintai Allah SWT? Amalkan Yang Sedikit Namun Kontinu
- Dimudahkan Menuju Jalan ke Surga
- [Seri Tadabbur] Surat Asy-Syams: 11 - 12
- Menjadi Seorang Daud
Sesuap Nasi yang dimasukkan ke dalam Mulut Istrimu Bernilai Sedekah
Oleh: Fachrudin Abu Mufti (Rumah Buku Mufti Agency Bandung)
Dari Sa'ad bin.Abi Waqqosh, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda
Baca Lainnya :
- Agar Tambah Dicintai oleh Pasangan Hidup0
- Ingat Kebaikannya Bukan Kesalahannya0
- Khutbah Jumat: Sikap Mukmin Terhadap Waktu0
- Khutbah Jumat: Berhati-hati dari Sifat Hasad0
- Pengajaran Al-Quran Sebagai Fondasi Ketahanan Keluarga0
إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِى بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلاَّ أُجِرْتَ عَلَيْهَا ، حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِى فِى امْرَأَتِكَ
"Sungguh tidaklah engkau menginfakkan nafkah dengan tujuan mengharapkan wajah Allah kecuali kamu akan mendapatkan ganjaran pahala sampai pun makanan yang kamu berikan kepada istrimu." [HR. Bukhari No. 56]
Renungan
Termasuk aneh dan tidak logis, apabila ada seorang suami yang mentraktir makan-makan relasi bisnisnya, teman satu kantornya karena ingin kelihatan hebat di mata mereka. Di mana hal ini dilakukan secara berulang-ulang, sementara anak dan istrinya di rumah makan ala kadar nya atau mengencangkan perut menahan lapar.
Itulah fenomena akhir zaman. Seorang suami yang tidak tahu perasaan istri, menyakiti anak dan istri.
Sebaiknya apa yang dimakan suami sama dengan yang dimakan istri.
Kalau mau membahagiakan anak dan istri ajaklah anak dan istri makan di luar.
Seorang suami wajib bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dalam bekerja mencari nafkah yang halal niatkan karena Allah SWT agar benilai ibadah.
Dalam bekerja lebih baik mendapatkan upah sedikit, tapi taat kepada Allah daripada mendapatkan upah besar tapi mempertaruhkan aqidah dan akhiratmu. Jangan mengorbankan aqidah demi rupiah.
Apabila niat bekerjamu hanya mencari kemewahan dunia, hatimu tidak mungkin merasakan ketentraman hidup. Rezeki yang disyukuri akan terasa lapang, rezeki yang dikufuri akan terasa kurang
Memberikan nafkah untuk keluarga adalah kewajiban seorang laki-laki yang menjalani peran sebagai kepala keluarga. Hal ini sebagaimana yang disebutkan oleh Allah SWT dalam Al Qur'an
Firman Allah SWT
وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
"Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf." [QS. Al-Baqarah: 233]
Menurut Ibnu Katsir dalam Kitab Tafsir Ibnu katsir menjelaskan
Yakni diwajibkan atas orang tua si anak memberi nafkah dan sandang ibu anaknya dengan cara yang makruf, yakni menurut tradisi yang berlaku bagi semisal mereka di negeri yang bersangkutan tanpa berlebih-lebihan, juga tidak terlalu minim. Hal ini disesuaikan dengan kemampuan pihak suami dalam hal kemampuan ekonominya, karena ada yang kaya, ada yang pertengahan, ada pula yang miskin.
Seperti yang dijelaskan di dalam firman-Nya:
لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آتاهُ اللَّهُ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْساً إِلَّا مَا آتَاهَا سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْراً
"Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekadar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan." [QS. At-Talaq: 7]
Dalam menafkahi keluarga di hadits Nabi tersebut di atas, Rasulullah SAW menekankan pentingnya niat yang lurus, ikhlas karena Allah SWT semata.
Dalam menafkahi keluarga bukan sekadar menggugurkan kewajiban, atau hanya semata-mata melakukan tugas.
Ya Allah
Jadikan kami bersabar saat diuji
Bersyukur saat diberi ,
Memaafkan saat di zalimi , istigfar saat menyalahi dan dibukakan pintu hati kami untuk selalu dekat dengan-Mu
Ya Allah
Ampuni kami karena sering melupakan-Mu , kami lebih sibuk mengingat dunia daripada akhirat.
Ya Allah
Karuniakan kepada kami,
Hati yang bening ,
Hati yang yang tak pernah lupa kepada-Mu ,
Hati yang tidak pernah kesepian karena teringat kepada-Mu .
Hati yang terpesona kepada-Mu
Hati yang selalu kaya karena yakin akan jaminan-Mu
Hati yang selalu merasa aman karena yakin akan perlindungan-Mu yang Maha kokoh .
Ya Allah
Ampuni kami , bimbinglah kami ,
Mudahkan hisab kami dan jauhkan kami dari siksa api neraka
Andai suatu saat malaikat maut menjemput kami , ijinkanlah saat kematian kami saat terindah dalam hidup ini dengan bekal yang cukup, ijinkan kami pulang dengan Ridho-Mu
#Menyebarkan Yang Benar Dari Sumber Yang Benar, Satu Hari Satu Hadits