- Khutbah Jumat: Peduli Palestina sebagai Tanda Takwa
- Khutbah Jumat: Golongan Orang Beriman (1)
- Allah SWT Tidak Akan Bosan, Kitalah Yang Akan Bosan
- Jangan Termasuk Orang Merugi
- Khutbah Jumat: Refleksi Maulid Nabi Muhammad SAW dan Kepemimpinan dalam Prespektif Islam
- Pendidikan Doktor di Indonesia
- Ingin Dicintai Allah SWT? Amalkan Yang Sedikit Namun Kontinu
- Dimudahkan Menuju Jalan ke Surga
- [Seri Tadabbur] Surat Asy-Syams: 11 - 12
- Menjadi Seorang Daud
Bahaya Pergaulan Bebas
Keterangan Gambar : ilustrasi
Oleh: dr. Eva Sri Chaniago
( @DrEvaChaniago)
Baca Lainnya :
- Khutbah Jumat: Keutamaan Ayah yang Memberi Nafkah0
- Benarkah Ada Ijma Ulama Terkait Haramnya Musik?0
- Cinta Sepenuh Umat 0
- [Seri Tadabbur] Surat Al-Balad: 7 - 80
- Khutbah Jumat: Cara Allah Melindungi dan Memudahkan Hamba-Nya0
Pasien TBC-HIV, usia 30 tahunan, terlihat masih cantik walau ketika melihat matanya hanya bisa setengah terbuka, efek obat Naza kata dokter jiwa yang juga sedang merawatnya.
Walau sudah tidak lagi bergelut dengan NAZA, tapi masih harus terus konsumsi metadon dari dokter jiwa, belum bisa lepas sepenuhnya.
Setiap kontrol saya suka kasihan melihatnya, karena seperti orang ngantuk terus, takut jatuh, apalagi dia ke RS selalu pakai kendaraan umum, sendiri pula.
Adik ini anak dari orang berada. Sejak remaja sudah mengenal Narkoba, menganut hidup bebas sepaket dengan seks bebasnya.
Tidak mau dinasehati orang tua, sehingga saat remaja saja adik ini sudah lari meninggalkan rumah, hidup bebas bersama kekasihnya.
Karena ingin hidup happy tanpa beban, seks bebas tanpa anak, maka dia remaja saja sudah minum obat KB, mungkin ini jadi satu penyebab menstruasinya sudah terhenti di usia muda.
Dan beberapa waktu lalu dia ditemukan tergeletak di pinggir jalan dalam keadaan sakit berat, kemudian di bawa ke RS.
Selama sakit tidak ada satupun teman yang datang apalagi menemani, teman yang selama ini bersama ketika sehat dan bersuka.
Dan setelah membaik, dia baru bisa info alamat orang tuanya. Selama kabur dari rumah, dia tidak pernah pulang sekalipun, sehingga dia agak ragu juga saat kasih alamat rumah. Untung alamatnya masih sama dan orang tuanya walau sudah pensiun, masih hidup juga.
Kalau sudah begini, siapa lagi kalau bukan orang tua yang akan menerima, merawat dan mencintai kita.
Tidak ada orang tua yang menasehati anaknya karena benci.
Kasih sayang orang tua tidak akan tergantikan oleh siapapun.
Takkan pernah sama rasanya.
Allah tidak pernah salah dalam membuat perintah "Patuhi Orang tuamu!!"
Orang lain hanya akan membersamai kita ketika suka,
Namun orang tua takkan pernah tega melihat anaknya sendiri dalam duka, seburuk apapun sikap anaknya, selalu ada maaf dan cinta
Semoga anak-anak kita dijauhkan dari sifat kufur nikmat dan sombong pada Allah dan orang tua.
Aamiin ya Allah