KHUTBAH JUMAT: Akibat Berambisi dengan Dunia

By Muslim ID |    1755 Views 10 Sep 2021, 08:37:50 WIB Khutbah
KHUTBAH JUMAT: Akibat Berambisi dengan Dunia

Keterangan Gambar : ilustrasi (pixabay)


Oleh: Ust. Dr. Muhammad Wakhid Musthofa, M.Si.

(Bidang Pelatihan dan Dakwah, PW IKADI DIY)

 

Baca Lainnya :

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ خَلَقَ الدُّنْيَا فَجَعَلَهَا دَارَ فَنَاءٍ وَزَوَال، مُتَصَرِّفَةً بِأَهْلِهَا حَالاً بَعْدَ حَال.

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَه،  اَلْقَاهِرُ لِخَلْقِهِ الْكَبِيْرُ الْمُتَعَال، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُه، حَذَّرَنَا مِنْ الرَّذِيْلَةِ وَحُبِّ الْمَال، فَصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.

أَمَّا بَعْد؛

فَياَ عِبَادَ الله، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى الله فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُون، قَالَ تَعَالَى:

 ((يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ))

((يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا))

وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّ اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.

 

Hadirin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Hakikat dunia sebagai tempat sementara seharusnya membuat manusia, apalagi kaum muslimin, menyadari bahwa dunia ini hanyalah tempat bercocok tanam yang panennya akan didapatkan di akhirat nanti. Meski begitu, banyak manusia lupa  sehingga kesenangan dan kenikmatan dunia menjadi ambisinya. Lebih tragis lagi, jika kaum muslimin juga ikut berambisi terhadap dunia. Padahal, seharusnya mereka menjadi contoh orang yang beramal untuk akhirat.

 

Dunia seringkali dilambangkan dengan harta, tahta, dan wanita. Orang yang berambisi terhadap dunia akan berusaha mengejar semua itu meskipun dengan menghalalkan segala cara. Sebagian bahkan mencari pembenaran dengan mengakali ajaran Islam. Misalnya dengan menggunakan istilah, dalil, dan kaidah agama agar sesuatu yang tidak benar menjadi seolah-olah benar. Oleh karena itu, Rasulullah saw. mengingatkan bahaya sikap berambisi kepada dunia. Sabda beliau saw.,

 

وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ نَزَعَ اللَّهُ الْغِنَى مِنْ قَلْبِهِ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ، وشَتَّتَ اللَّهُ عَلَيْهِ ضَيْعَتَهُ ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلا مَا رُزِقَ

 “Dan barangsiapa yang dunia ini menjadi hasratnya, Allah cabut kekayaan dari hatinya, Ia jadikan kefakiran di hadapan kedua matanya, Ia porak-porandakan segala urusannya dan tidak akan ia peroleh dari dunia kecuali apa yang telah ditetapkan untuknya”. (H.r. Ahmad, ad-Darimi dan ath-Thabrani).

 

Dari hadis ini, dapat disimpulkan bahwa orang-orang yang memiliki ambisi keduniaan secara berlebihan ternyata tidak mendapatkan apa yang diinginkannya, bahkan ia mengalami kerugian di dunia dan akhirat yang terangkum dalam empat akibat sebagai berikut.

 

Pertama, menjadi fakir. Sebanyak apapun materi yang diperoleh, orang yang memiliki hasrat dunia tidak pernah merasa cukup dengan apa yang sudah diperolehnya itu. Ia akan selalu merasa kekurangan meskipun sebenarnya ia sudah punya harta yang berlimpah. Sudut pandang matanya yang merasa fakir atas harta akan membuatnya terus mencari dengan menghalalkan segala cara, merampas milik dan hak orang lain.

 

Kenyataan menunjukkan begitu banyak pengusaha yang tidak memenuhi hak-hak buruh yang dipekerjakannya. Walaupun memiliki perusahaan yang besar dengan aset miliaran, ternyata tidak membuatnya mau memberi gaji atau kesejahteraan yang memadai. Bahkan, ketika para buruh telah menuntut kesejahteraan bertahun-tahun, mereka tetap tidak peduli. Pada saat terjadi musibah, perusahaan besar seolah-olah menjadi begitu kecil karena tidak mau memberikan ganti rugi yang nilainya tidak seberapa dibanding aset perusahaan yang sedemikian banyak.

 

Hasrat dunia juga telah membuat para pejabat negara di pusat dan daerah yang sudah bergaji besar serta tunjangan yang lebih, masih saja melakukan korupsi. Begitu juga dengan para pedagang yang beromzet besar tapi masih saja menimbun barang dan melakukan penipuan yang menyengsarakan masyarakat banyak. Masyarakat yang sudah susah menjadi bertambah susah karena ulah para penimbun.

 

Masih banyak contoh lain yang menggambarkan betapa orang yang berambisi pada kenikmatan dunia senantiasa menganggap karunia Allah yang banyak diberikan kepadanya terasa sedikit dan kurang.

 

Hadirin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Kedua, akibat dari orang yang berambisi terhadap duniawi adalah urusannya menjadi kacau. Ketika upaya menghalalkan segala cara dilakukan untuk mendapatkan ambisi duniawi, maka dampak buruk baginya tidak bisa dicegah, tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Qarun dengan kekayaannya yang banyak harus berhadapan dengan azab Allah Swt. di dunia dengan dibenamkan diri dan hartanya ke dalam bumi.  Para koruptor dibenci oleh masyarakat. Harta yang tidak berkah membuat keluarga mereka tidak harmonis. Belum lagi citra diri yang hancur dan harus mendekam dalam penjara. Keinginan untuk hidup bahagia tidak tercapai dan bahkan semua urusannya menjadi kacau balau. Semua terjadi akibat ambisi terhadap dunia.

 

Ketiga, akibat dari berambisi kepada dunia adalah hilangnya kekuatan. Dalam konteks organisasi, ambisi keduniaan terbukti telah membuat kekuatan suatu organisasi hilang. Misalnya, muncul konflik yang tajam antara orang-orang yang idealis terhadap nilai-nilai kebenaran yang diperjuangkan dengan orang yang pragmatis, yang hidupnya sekadar mencapai kenikmatan sesaat berupa harta, tahta, dan wanita. Kekuatan kaum muslimin dalam perang Badar yang mampu mengalahkan kekuatan lawan yang lebih besar, ternyata hancur dengan mudah dengan korban 70 sahabat yang menjadi syahid dalam perang Uhud karena harta yang diperebutkan.

 

Dalam kehidupan sekarang, para aktivis yang ingin memperjuangkan kesejahteraan rakyat dan menegakkan keadilan telah hilang kekuatannya karena sudut pandang materi semakin kuat menjadi motivasinya. Target pencapaian keberhasilan bisa jadi hanya di awang-awang. Konflik dengan sebab ambisi duniawi memang tidak bisa dipungkiri telah mengakibatkan hilangnya kekuatan barisan perjuangan.

 

Hadirin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Keempat, sebagai akibat dari ambisi duniawi yang dilakukan manusia adalah mendapatkan harta yang sedikit. Keinginan mendapatkan jabatan yang lebih tinggi atau paling tidak bertahan pada kedudukannya serta ingin mendapatkan harta yang banyak dan lebih banyak lagi, ternyata pupus dengan sebab ambisi duniawi. Hal ini terjadi karena ambisi duniawi membuatnya melanggar hukum dan menjadi manusia yang bermasalah dari sisi hukum. Akibatnya, harta yang diperoleh habis untuk membayar pengacara dan berbagai upaya melindungi dirinya dari jerat hukum. Tidak sedikit kita lihat  pejabat di pusat atau daerah hanya menjabat  dua sampai lima tahun, lalu berakhir dengan mendekam dalam penjara hingga sepuluh tahun, bahkan lebih lama lagi.

 

Ini berarti, harta yang dinikmatinya hanya sedikit, seperti kebanyakan orang. Bahkan bisa jadi malah berkurang dengan sebab perkara yang dihadapinya, ditambah lagi citra diri yang sudah susah untuk dikembalikan.

 

Hadirin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw. sejak lebih dari 14 abad yang lalu, masih relevan kita jadikan panduan dalam kehidupan kita sekarang ini. Semoga hal ini mengingatkan kita semua untuk tetap memegang teguh akhirat sebagai tujuan hidup.

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

Khutbah Kedua

 

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ.

أَشْهَدُ أنْ لاَ إِلَهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

((يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ)).

اَلْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْن، حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّناَ لَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ، سَيِّدِ اْلأَوَّلِيْنَ وَاْلأَخِرِيْنَ، وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، فَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ.

رَبَّناَ اغْفِرْ لَناَ ذُنُوْبَناَ وَلِوَالِدِيْناَ وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْناَ صِغَاراً.

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرّ.

اَللهُمَّ اجْعَلِ الْقُرْءَانَ لَنَا فِيْ الدُّنْيَا قَرِيْنًا، وَفِي الْقَبْرِ مُؤْنِسًا، وَفِى الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا، وَعَلَى الصِّرَاطِ نُوْرًا، وَإِلَى الْجَنَّةِ رَفِيْقًا، وَمِنَ النَّارِ سِتْرًا وَحِجَابًا.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَع، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَع، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَع، وَمِنْ دُعَاءٍ لَا يُسْتَجاَبُ لَه.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

عِبَادَ الله، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْن، أَقِيْمُوا الصَّلَاة…

 

 

===

Sumber: IKADI DI Yogyakarta




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment