- Khutbah Jumat: Peduli Palestina sebagai Tanda Takwa
- Khutbah Jumat: Golongan Orang Beriman (1)
- Allah SWT Tidak Akan Bosan, Kitalah Yang Akan Bosan
- Jangan Termasuk Orang Merugi
- Khutbah Jumat: Refleksi Maulid Nabi Muhammad SAW dan Kepemimpinan dalam Prespektif Islam
- Pendidikan Doktor di Indonesia
- Ingin Dicintai Allah SWT? Amalkan Yang Sedikit Namun Kontinu
- Dimudahkan Menuju Jalan ke Surga
- [Seri Tadabbur] Surat Asy-Syams: 11 - 12
- Menjadi Seorang Daud
Kisah Sengketa Tanah yang Sulit Terulang
Keterangan Gambar : ilustrasi (pixabay)
Oleh: Mohammad Sofwan Lc., MA
Cinta dunia bukan hal yang tercela selama tidak membuat orang melupakan Akhirat. Karena dunia memang tempat dan waktu yang Allah Taala sediakan untuk mengumpulkan bekal perjalanan Akhirat yang sangat panjang. Karena itu kasus seperti sengketa tanah hendaknya jangan terjadi.
Baca Lainnya :
- Pintu Neraka di Rumah Kita0
- Ijtihad dan Taklid, Antara yang Boleh dan Tidak Boleh0
- Pesan Pernikahan Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah0
- Ternyata Kalender Hijriah Lebih Tua daripada Kalender Masehi0
- Mengapa Makanan Ini Dihidangkan kepada Para Malaikat?0
Karena dunia menjadi tercela kalau dicintai berlebih sehingga mengalahkan cinta kepada Akhirat yang jauh lebih indah dan abadi, hingga kemudian mengorbankan hubungan persaudaraan misalnya. Mencari harta dunia dengan cara yang haram adalah salah satu contoh dunia telah mengalahkan Akhirat.
Saat ini, karena semakin lemahnya iman dengan Hari Akhirat, bukan hal yang mengherankan jika banyak orang berebutan harta. Terjadi banyak sengketa. Terjadi karena cinta dunia telah mendominasi hati mereka. Orang yang jujur dan bisa meletakkan harta di tangan bukan di hati telah menjadi makhluk langka yang keberadaannya sangat jarang kita temui. Bahkan mungkin tidak ada sama sekali.
Sebaliknya semakin besar keimanan kepada agungnya Akhirat akan membuat orang melepaskan harta yang ada di tangannya. Hati tidak akan kuat mengikatnya. Bahkan sangat mungkin orang-orang akan berebutan mengeluarkan hartanya demi kebersihan hati mereka dari cinta dunia. Seperti yang dikisahkan Rasulullah saw. dalam hadits riwayat Imam Al-Bukhari (no. 3213) dan Muslim (no. 3246) berikut.
Ada orang yang membeli sebidang tanah. Setelah proses serah-terima, ternyata di dalamnya terdapat tembikar yang berisi penuh dengan emas. Dia pun langsung menemui penjual tanah tersebut untuk mengembalikan emas itu karena merasa bukan haknya. “Ambil emasmu ini. Aku hanya membeli tanahmu, tidak membeli emasmu,” katanya.
Jawaban penjual di luar dugaan, “Aku tidak mau mengambil emas-emas itu, karena aku telah menjual tanah itu beserta dengan isinya.” Ternyata tidak mudah bagi masing-masing untuk sekadar mengambil emas. Bahkan kemudian berubah menjadi kasus persengketaan di antara mereka berdua hingga akhirnya diangkat ke meja hijau.
Setelah lama dan kehabisan akal karena kasus unik ini, hakim pun bertanya, “Apakah kalian masing-masing punya anak?” Pembeli mengatakan, “Aku punya anak laki-laki.” Sementara penjual mengatakan, “Aku punya anak perempuan.”
Hakim pun mengeluarkan putusannya, “Nikahkan kedua anak kalian. Berikan emas itu kepada mereka berdua untuk biaya hidup mereka dan untuk bersedekah.” Maka kasus sengketa tanah pun dinyatakan selesai.
===
Artikel ini diterbitkan dengan kerja sama dengan mukjizat.co