- Khutbah Jumat: Peduli Palestina sebagai Tanda Takwa
- Khutbah Jumat: Golongan Orang Beriman (1)
- Allah SWT Tidak Akan Bosan, Kitalah Yang Akan Bosan
- Jangan Termasuk Orang Merugi
- Khutbah Jumat: Refleksi Maulid Nabi Muhammad SAW dan Kepemimpinan dalam Prespektif Islam
- Pendidikan Doktor di Indonesia
- Ingin Dicintai Allah SWT? Amalkan Yang Sedikit Namun Kontinu
- Dimudahkan Menuju Jalan ke Surga
- [Seri Tadabbur] Surat Asy-Syams: 11 - 12
- Menjadi Seorang Daud
Lebih Dicintai daripada Dunia
Keterangan Gambar : ilustrasi dunia (pixabay)
Asamuslim.id - Syaikhul Islam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah menuturkan sebuah kisah dalam kitabnya yang fenomenal; Ar-Ruh, tentang pertemuan seorang ayah dengan anak gadisnya yang sudah meninggal dunia, di dalam mimpi.
Ada seorang gadis yang meninggal dunia karena penyakit tha'un yang sedang mewabah. Sepeninggal sang gadis, ayahnya bermimpi bertemu dengannya. Dalam mimpi itu, sang ayah bertanya kepada buah hatinya,
Baca Lainnya :
"Wahai putriku, beritahukanlah kepadaku tentang akhirat."
Putrinya menjawab, "Wahai ayahku, aku menghadapi urusan yang besar. Aku mengetahui, tetapi tidak bisa beramal, sedangkan engkau sekalian bisa beramal, tapi tidak mengetahui. Demi Allah, satu atau dua kali tasbih, dan satu atau dua rakaat shalat dalam lembar amalku, lebih aku cintai daripada dunia dan isinya."
Demikianlah keinginan ruh-ruh itu ketika melihat betapa besar nilai amal-amal mereka di dalam kubur. Sekedar ucapan tasbih dan rakaat shalat pun lebih berharga daripada dunia dan seisinya. Inilah peringatan keras bagi kita, yang masih dianugerahi waktu untuk beramal dalam kehidupan.
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
عُرِضَتْ عَلَيَّ الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ فِي الْخَيْرِ وَالشَّرِّ وَلَوْ تَعْلَمُوْنَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيْلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا
"Surga dan neraka ditampakkan kepadaku, maka aku tidak melihat tentang kebaikan dan keburukan seperti hari ini. Seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui, kamu benar-benar akan sedikit tertawa dan banyak menangis." [HR. Muslim, no. 2359]
===
Referensi: Hakekat Ruh (Terjemah Kitab Ar-Ruh), Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah