Menurunkan Kolesterol dengan Puasa Intermittent

By Muslim ID |    300 Views 25 Okt 2021, 07:42:13 WIB Kesehatan
Menurunkan Kolesterol dengan Puasa Intermittent

Keterangan Gambar : ilustrasi (pixabay)


Asamuslim.id - Puasa semakin mencuri perhatian sebagai gaya hidup sehat dalam beberapa tahun belakangan ini. Semakin banyak riset dan praktisi kesehatan yang menganjurkan puasa sebagai terapi untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan; salah satunya mengendalikan tingginya kolesterol. 

 

Secara umum, kolesterol sering dibagi menjadi 3 jenis; HDL (kolesterol baik), LDL (kolesterol jahat), dan Trigliserida. HDL harus dijaga tetap tinggi, karena membantu mencegah penyumbatan pada pembuluh darah. Sedangkan LDL dan Trigliserida harus dikendalikan di ambang batas normal, karena tingginya LDL dan Trigliserida dengan HDL yang rendah, dapat menyebabkan pembuluh darah dipenuhi lemak sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung.

Baca Lainnya :

 

Bagi penderita kolesterol (jahat) tinggi, biasanya dianjurkan mengkonsumsi obat-obatan/suplemen untuk menurunkannya kembali. Namun ternyata puasa juga bisa menjadi terapi untuk mengontrol kolesterol dalam darah. Di antara metode puasa yang dianjurkan dalam terapi kolesterol adalah puasa intermittent atau intermittent fasting (IF).

 

Sebuah riset yang dipublikasikan pada Februari 2021, memaparkan hasil uji klinis terkait efek puasa intermittent terhadap tingkat kolesterol. 35 orang diminta melakukan puasa intermittent 3 hari setiap pekan, selama 6 pekan. Hasilnya menunjukkan bahwa puasa intermittent memberikan efek yang signifikan dalam menurunkan LDL dan Trigliserida namun tetap menjaga tingkat HDL (kolesterol baik). 

 

Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh dr. Jason Fung di dietdoctor.com, bahwa puasa intermittent dapat  secara dramatis menurunkan angka LDL (kolesterol jahat) dan Trigliserida namun tetap mempertahankan angka HDL. Bahkan disebutkan puasa intermittent dapat menurunkan angka LDL hingga 25% jika dilakukan secara berkelanjutan.

 

Lebih lanjut, sebagian ahli juga menambahkan manfaat puasa intermittent yaitu; awet muda. Hal ini karena puasa intermittent akan memicu proses autofagi yang mendaur ulang sel-sel tua dan sel rusak di dalam tubuh, sehingga tubuh lebih dipenuhi sel-sel muda.

 

Lalu, bagaimana cara mempraktikkan puasa intermittent?

 

Puasa intermittent pada dasarnya adalah puasa kalori, sehingga masih diperbolehkan minum air atau teh tawar atau kopi pahit tanpa ampas selama jam berpuasa. Jam berpuasanya sendiri bervariatif dan bisa diatur oleh pelakunya. Meringkas dari medicalnews.com, berikut beberapa opsi metode puasa intermittent:

 

1. Puasa 12 jam. Jika makan malam terakhir dilakukan jam 7 malam, maka jangan makan apa pun sampai jam 7 pagi keesokan harinya.

 

2. Puasa 16 jam. Jika makan malam terakhir dilakukan jam 7 malam, maka jangan makan apa pun sampai jam 11 siang keesokan harinya.

 

3.  Puasa 24 jam. Jika makan malam terakhir dilakukan jam 7 malam, maka silahkan menahan diri dari kalori masuk sampai jam 7 malam keesokan harinya.

 

Terapi puasa seperti di atas tidak perlu dilakukan setiap hari. Namun cukup 2-3x sehari dalam sepekan. Bagi yang baru mau mencoba disarankan memulai dari puasa 12 jam. Adapun metode yang paling populer dan dianggap memberikan efek cukup optimal adalah metode puasa 16 jam. 

 

Bagi seorang muslim, metode puasa intermittent bisa dikombinasikan dengan puasa Senin Kamis atau puasa Daud dengan sedikit penyesuaian pada jam sahur agar tercapai waktu optimal 16 jam puasa, atau dengan menu sahur non kalori seperti air putih. Tentu saja, dengan tetap memperhatikan porsi makan wajar dan gizi seimbang saat berbuka/hari tidak berpuasa, jangan balas dendam. Selamat mencoba! (sm)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment