- Khutbah Jumat: Peduli Palestina sebagai Tanda Takwa
- Khutbah Jumat: Golongan Orang Beriman (1)
- Allah SWT Tidak Akan Bosan, Kitalah Yang Akan Bosan
- Jangan Termasuk Orang Merugi
- Khutbah Jumat: Refleksi Maulid Nabi Muhammad SAW dan Kepemimpinan dalam Prespektif Islam
- Pendidikan Doktor di Indonesia
- Ingin Dicintai Allah SWT? Amalkan Yang Sedikit Namun Kontinu
- Dimudahkan Menuju Jalan ke Surga
- [Seri Tadabbur] Surat Asy-Syams: 11 - 12
- Menjadi Seorang Daud
[Seri Tadabbur] Surat Asy-Syams: 3 - 4
Oleh: Dr. Atabik Luthfi, Lc., MA.
Demi Waktu Siang dan Waktu Malam...
Baca Lainnya :
- [Seri Tadabbur] Surat Asy-Syams: 1 - 20
- [Seri Tadabbur] Surat Al-Balad: 19 - 200
- [Seri Tadabbur] Surat Al-Balad: 17 - 180
- Memaknai Ibadah di Idul Adha0
- [Seri Tadabbur] Surat Al-Balad: 15 - 160
وَٱلنَّهَارِ إِذَا جَلَّىٰهَا وَٱلَّیۡلِ إِذَا یَغۡشَىٰهَا
"Demi siang apabila menampakkannya (terang benderang). Dan demi malam apabila menutupinya (gelap gulita)". [QS. Asy-Syams: 3 -4]
Allah swt bersumpah dengan dua waktu ciptaan-Nya; waktu siang saat terik, dan waktu malam saat gelap. Kedua waktu ini kerap dan paling banyak disebutkan Al-Qur'an, karena mencakup waktu-waktu yang ada.
Waktu siang dengan penerangannya sangat penting untuk manusia menjalankan kehidupan. Demikian juga waktu malam dengan gelapnya, sangat dibutuhkan manusia untuk berehat dan tidur. Allah swt bersumpah dengan keduanya, untuk kepentingan dan kebaikan seluruh makhluk-Nya.
Di surat Al-Lail : 1-2, Allah swt kembali bersumpah dengan keduanya, dengan memdahulukan waktu malam daripada siang.