- Khutbah Jumat: Keutamaan Ayah yang Memberi Nafkah
- Benarkah Ada Ijma Ulama Terkait Haramnya Musik?
- Cinta Sepenuh Umat
- [Seri Tadabbur] Surat Al-Balad: 7 - 8
- Khutbah Jumat: Cara Allah Melindungi dan Memudahkan Hamba-Nya
- Hikmah Disyariatkan Qunut Nazilah?
- Sahabatmu Akan Menjadi Musuhmu
- [Seri Tadabbur] Surat Al-Balad: 5 - 6
- Khutbah Jumat: Tanda Takwa dalam Keluarga
- 3 Sifat Pemimpin Ideal Menurut Rasulullah
Khutbah Jumat: Tanda Takwa dalam Keluarga
Keterangan Gambar : Ilustrasi
Oleh: Abdussalam Tosan
Baca Lainnya :
- Doa Cari Kerja dan Cari Jodoh dari Al-Quran?0
- Zina adalah Utang0
- Khutbah Jumat: Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak-anak0
- Khutbah Idul Fitri 1445 H: Satukan Kebersamaan, Raih Happy Ending Full Barokah0
- Khutbah Jumat: Cara Mengatasi Malas Ibadah Saat Ramadan0
Khutbah Pertama
إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Ma’asyiral muslimin jamaah sholat Jumat rahimakumullah,
Wasiat takwa adalah rukun dalam setiap
khutbah Jumat. Sehingga tidak sah khutbah kita tanpa rukun ini.
Begitu
pentingnya wasiat takwa ini, sehingga setiap lelaki dari setiap keluarga muslim
dikumpulkan di masjid, untuk mendengarkannya. Karena lelaki adalah kepala
keluarga, perwakilan keluarga, yang nanti diharapkan akan meneruskan
pesan-pesan takwa ini kepada keluarga di rumah. Kepada istri, ibu, kakak atau
adik perempuannya.
Ma’asyaral
muslimin, para kepala keluarga dan lelaki perwakilan keluarga rahimakumullah,
Mari kita
bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah kita mati
kecuali dalam keadaan muslim, berserah diri kepada Allah!
Di antara
tanda ketakwaan, adalah apa yang Allah sampaikan di dalam surat Thoha ayat 132;
وَأْمُرْ أَهْلَكَ
بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ
ۗ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ
“Dan
perintahkanlah keluargamu untuk sholat, dan bersabar-sabarlah dalam
memerintahkannya, kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberikan
rezeki kepadamu. Dan akhir yang baik itu adalah untuk orang yang bertakwa”
Jadi,
mengajak keluarga kita untuk sholat adalah salah satu tanda takwa. Jika memang
kita termasuk yang lulus Ramadhan dan berlebaran beberapa waktu lalu, maka buktikan bahwa kita
membawa oleh-oleh takwa. Tunjukkan perhatian kita pada sholat, dan ajaklah
dengan sesabar-sabarnya, keluarga kita untuk menegakkan sholat.
Syaikh Mutawalli
Sya’rawi dalam sebuah nasihatnya menyampaikan bahwa, “Siapapun yang
menasehatimu tentang perkara shalat, maka ia adalah orang yang mencintaimu”
Ma’asyaral
muslimin, para kepala keluarga dan calon kepala keluarga yang dirahmati Allah,
Tunjukkanlah
cinta kita kepada keluarga kita dengan mengajak mereka mendirikan sholat. Suami
ajak istrinya mendirikan sholat. Ayah ajak anaknya mendirikan sholat. Anak
lelaki, ajak orang tua kalian,
saudara-saudara kalian, sahabat terdekat kalian, untuk mendirikan sholat.
Karena itulah sejatinya tanda sayang dan cinta. Karena sholat adalah tiang
agama. Tidak sholat berakibat siksa berat di akhirat. Siapa yang tega melihat
orang yang dicintainya disiksa nanti di neraka?
Di atas itu
semua, cintailah diri kita sendiri dengan bersemangat menegakkan sholat kita
sendiri.
Jika ada di
antara kita yang hadir di sini, masih bolong-bolong sholat wajibnya, masih
tertinggal sholat Subuhnya, maka mulai hari ini jagalah sholat 5 waktu kita
jangan tertinggal lagi. Karena siksa neraka sungguh berat walau sekejap, kita
tidak akan kuat.
Jika ada di
antara kita yang hadir di sini, sholatnya sudah terjaga, tapi hanya ke masjid
saat Jumatan saja, maka mulai hari ini, tambahlah frekuensi kita ke masjid. Karena
Allah, Penguasa tertinggi alam semesta, memanggil kita.
Dan, jika
ada di antara kita yang hadir di sini, sudah sering dan selalu sholat 5 waktu
di masjid, mari perbanyak istighfar memohon ampun kepada Allah, karena kita
tidak tahu apakah sholat kita benar-benar diterimaNya atau tidak.
Ma’syaral
muslimin, para kepala keluarga dan calon kepala keluarga yang dirahmati Allah,
Merujuk
tafsir Liyaddabbaru Ayatih yang dikeluarkan Markaz Tadabbur Saudi Arabia, para
salafush sholih dahulu jika musibah kelaparan menimpa keluarga mereka, mereka
menyeru kepada keluarganya; “Dirikanlah sholat, karena ini adalah perintah
Allah”, kemudian mereka membaca ayat 132 surat Thoha yang telah kita dengar di
awal.
Ketika
kesulitan dalam hal rezeki, maka para salafush sholih mengajak keluarganya untuk
memperbanyak sholat. Karena Allah telah berjanji pada ayat tersebut;
“Kami tidak
meminta rezeki kepada mu, tapi Kamilah yang memberikan rezeki”
Maka jangan
sampai justru, kita terlena bekerja mencari rezeki, sehingga tidak sempat
mengajarkan dan mengajak sholat keluarga kita, anak-anak kita di rumah.
Ma’syaral
muslimin, para kepala keluarga dan calon kepala keluarga yang dirahmati Allah,
Mari kembali
kepada keluarga kita, anak-anak kita, ajak mereka dan ajarkan mereka untuk
sholat, dengan sesabar-sabarnya, sebagaimana perintah Allah azza wajalla.
Semoga
kesabaran kita dalam mengajak mereka sholat mejadi bukti ketakwaan kita, dan
menjadikan rezeki kita semakin lancar di dunia, serta dimudahkan jalan sampai
di surga kelak bersama keluarga.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ,
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ,
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ
اللهُ فَلاَ مُضِلَّ
لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ.
أَمَّا بَعْدُ؛
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ
اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.