Khutbah Jumat: Pemuda Pemegang Estafet Kemerdekaan Dalam Bingkai Islam

By Admin |    294 Views 09 Agu 2024, 00:11:32 WIB Khutbah
Khutbah Jumat: Pemuda Pemegang Estafet Kemerdekaan Dalam Bingkai Islam

Download printable Khutbah

Oleh: Dr. Derysmono, Lc., M.A.
(CEO adaustadzh.com, Sekum PP HDMI, Direktur Ma’had Aly Raudhotul Qur’an Azzam Sako)


Baca Lainnya :

Khutbah ke-I

 

إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، إِتَّقُوْاللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاتَمُوتُنَّ الأَوَانتُمْ مُسْلِمُونَ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

 

Kaum muslimin Rahimakumullah

Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah yang telah memberikan kenikmatan yang luar biasa, kenikmatan kesehatan, kenikmatan kesempatan, dua nikmat ini banyak yang dilupakan oleh kebanyak manusia. Maka kita jangan pula ikut menjadi orang-orang yang lalai untuk menjadi hamba Allah bersyukur.

Selawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw yang senantiasa membimbing umat sampai akhir umur beliau, tak kenal Lelah dalam berdakwah, contoh utama dalam menyayangi para duafa dan orang miskin. Semoga kita sama-sama dapat meneladani beliau sehingga bertemu dengan beliau di surga-Nya Allah swt.

Khatib berwasiat kepada para hadirin, marilah perbanyak bekal takwa, naikkan kualitas takwa kita kepada Allah swt, melaksanakan ketaatan semaksimal mungkin, meninggalkan kemaksiatan dan keburukan sebisa mungkin.

 

Kaum muslimin Rahimakumullah

Izinkan khatib membahas tema pada kesempatan ini yaitu “Pemuda Pemegang Estafet Kemerdekaan Dalam Bingkai Islam”.

 

Kaum muslimin Rahimakumullah

Jumlah pemuda di Indonesia sebanyak 64,92 juta jiwa pada 2021. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah itu setara dengan 23,90% dari total populasi Indonesia.1

Potensi yang begitu besar, yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, sebagai suatu bangsa yang besar. Jumlah ini pemuda ini melebihi jumlah penduduk di Jazirah Arab, seperti Arab Saudi, Oman, Yaman, Kuwait, UEA dan Qatar.

Maka potensi yang besar ini hendaknya diarahkan dan dimaksimalkan dengan sebaik-baiknya. Karena kemajuan suatu bangsa terletak dari kekuatan dan SDMnya.

Kita bisa melihat sejarah bangsa ini, begitu banyak para pemuda yang telah berkontribusi dalam perjuangan bangsa Indonesia, mereka-mereka yang gigih mempertahankan bumi pertiwi dengan segenap tumpah darah,

Sebelum kemerdekaan contohnya, Kita bisa melihat sejarah sebelum tahun kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1928 para pemuda berkumpul dan mendeklarasikan bahwa mereka bertanah air satu, tanah air Indonesia, berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, berbahasa satu, Bahasa Indonesia. Para pemuda-pemuda berkumpul untuk mendorong kemerdekaan bangsa ini, memotivasi kemerdekaan dari berbagai bentuk penjajahan.

Kemudian ketika kemerdekaan, peran pemuda tidak bisa dipisahkan dari kemerdekaan Indonesia dari penjajahan. Awalnya pemuda-pemuda Indonesia yang menjadi Prajurit PETA. Yang kemudian dari sebagian dari tentara Pemuda Peta ini, salah satunya Sukarni meminta Bapak Proklamator Yaitu Ir Sukarno dan Hatta untuk menproklamirkan kemerdekaan Indonesia di tanggal 17 Agustus 1945.

Bahkan Pasca Kemerdekaan, Ketika Indonesia sudah merdeka, tidak sedikit masalah dan kesulitan yang datang, diantaranya adalah datangnya sekutu ke Indonesia, salah satu peperangan yang dahsyat adalah 10 November 1945 dimana para pemuda bersatu melawan penjajah untuk kembali menguasai Indonesia. Para Pemuda, para santri bahu membahu dalam menghalau musuh.

 

Hadirin yang dirahmati Allah

Maka sangat wajar ketika Allah memuliakan para pemuda, memberikan derajat dan keutamaan bagi para pemuda, karena di pundak mereka tanggung jawab peradaban ini.

Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda,

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلا ظِلُّهُ  … وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ «

رَب هِ »

“Golongan pemuda yang hidupnya tumbuh dan berkembang untuk selalu beribadah.” [HR. al-Bukhari (no. 1357) dan Muslim (no. 1031)]

 

Pemuda yang beribadah kepada Allah, mendapatkan kemuliaan dan naungan dari Allah, di mana tidak ada naungan kecuali naungan Allah.

Jika pula kita melihat peran pemuda di zaman Rasulullah saw, peran mereka dalam menolong agama Allah begitu banyak dan luar biasa. Bahkan Rasulullah saw dikelilingi oleh para sahabat yang masih muda, diantaranya adalah Ali bin Abi Thalin, Zaid bin Tsabit, Anas bin Malik, Abdullah bin Mas’ud, Abdullah bin Zubair, Abdullah bin Abbbas, dan masih banyak lagi, bahkan sekelas Umar dan Utsman bin Affan ketika mereka masuk Islam masih dalam umur 30-an. Salah satu dalil yang dapat kita kutip untuk membuktikan hal tersebut,

عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : كُنَّا نَغْزُوْ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ

شبَابٌ

Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata, “Kami ikut berperang bersama Rasulullah padahal saat itu kami masih muda” [HR. Ahmad]

 

Hadirin yang dirahmati Allah

Tanggal 17 Agustus ini, Negara kita akan sampai pada HUT-nya yang ke 79 (tujuh puluh sembilan). Telah 79 tahun negara ini merdeka, kemerdekaan yang didapatkan dengan harta, darah bahkan nyawa, para pemuda yang berperan dalam kemerdekaan, tentunya haruslah dilanjutkan oleh kita generasi yang datang belakangan, yang kita hanya menikmati kemerdekaan ini.

Lalu pertanyaannya bagaimana para pemuda mengisi kemerdekaan ini?

 

Hadirin yang dikasihi Allah

Pertama : Menjadi Pemuda bertakwa dan bersyukur secara kolektif

Allah Ta’a berfirman dalam Al-Qur’an,

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” [QS: Al-A’raf: 96]

 

Dalam tafsir ibnu Katsir saat menafsirkan saat ini beliau menukil kisah Kaum Nabi Yunus yang saat-saat mereka akan ditimpa azab Allah, namun mereka bertaubat lalu Allah membatalkan turunnya azab menjadi turunnya rahmat Allah.

 

فَلَوْلَا كَانَتْ قَرْيَةٌ اٰمَنَتْ فَنَفَعَهَآ اِيْمَانُهَآ اِلَّا قَوْمَ يُوْنُسَۗ لَمَّآ اٰمَنُوْا كَشَفْنَا عَنْهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَمَتَّعْنٰهُمْ اِلٰى حِيْنٍ

Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu.” [QS. Yunus: 98]

 

Makna keberkahan diantaranya adalah berkelanjutan kebaikan. Maka kebaikan negeri bagaimana penduduk negeri itu senantiasa diliputi kebaikan dijauhkan dari bahaya dan kemudharatan. Jikalau ada permasalahan, maka Allah datangkan pula solusinya.

Dalam memperbaiki bangsa ini kita perlu berjamaah, saling membantu dan berkerjasama, sinergitas dalam kebaikan, menghilangkan pertikaian antar umat.

Ketakwaan itu pangkal dari kemerdekaan Jiwa. Sebab suatu bangsa tidak akan mungkin dapat meraih hakikat kemerdekaan itu jikalau tidak memiliki kemerdekaan jiwa.

Sebagaimana yang dikatakan buya Hamka : “kemerdekaan suatu bangsa dapat dijamin teguh berdiri apabila berpangkal pada kemerdekaan jiwa”.

Hendaknya kita bersyukur atas apa yang Allah berikan berupa kemerdekaan. Sebab jika kita bersyukur kepada Allah yaitu dengan senantiasa menjaga kemerdekaan ini, tidak merusaknya dengan ambisi pribadi, menggunakan segala cara untuk memperkaya diri dan merusak negara. Saya teringat dengan perkataan Imam As-Syafi’i,

قال الشافعي: العبد حر إن قنع و الحر عبد إن طمع فاقنع و لا تطمع فلا شيء يشين سوى الطمع

Seorang budak itu (merasa) merdeka bila qona'ah, orang merdeka itu (merasa) budak jika serakah, maka qona'ah-lah dan jangan serakah, tidak ada sesuatu yang menghinakan selain serakah.” [Imam Asy Syafi'i]

 

Hadirin yang dikasihi oleh Allah

Kedua : Pemuda menjadi Pelopor Kebersamaan, Persatuan dan toleransi

Dalam ayat Al-Qur’an Allah berfirman,

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” [QS. Al-Hujurat: 13]

 

Kebersamaan dalam membangun negeri sehingga Allah limpahkan adalah keniscayaan. Karena Allah pun telah memerintahkan bahwa kita saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Apa jadinya jika hanya sendiri-sendiri, ego sectoral, merasa paling berjasa dan paling penting.

 

Kata “Khaira ummah” dalam Al-Qur’an disematkan kepada mereka yang saling bekerjasama dan bersatu padu dalam menegakkan yang ma’ruf, menjauhi yang mungkar, serta miliki ikatan iman kepada Tuhan.

 

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” [QS Ali Imran: 110]

 

Tidak lupa pula saling bertoleransi satu sama lainnya agar terwujudnya kehidupan yang harmoni saling menghargai meski berbeda. Dai hadits Ibnu Abbas berkata,

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْأَدْيَانِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَنِيفِيَّةُ السَّمْحَةُ.

(رواه أحمد)

“Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ‘Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah?’ Beliau bersabda, ‘Alhanifiyyah Assamhah (yang lurus lagi toleran).’”

 

Hadirin yang dikasihi Allah

Yang Ketiga : Pemuda Menyebarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil Alamiin.

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

”Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” [Al-Anbiya:107]

 

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا كَاۤفَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًا

“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan.” [QS. Saba: 28]

 

Rasulullah adalah contoh terbaik bagaimana menjadikan suatu negeri yang berkah, Allah limpahkan keberkahan kepada negeri tersebut. Bagaimana Rasulullah dalam piagam Madinah dapat meimplementasilan Islam yang rahmatan lil Aalamiin. Meski dalam satu negeri dengan berbagai macam agama dan aliran beliau dapat mempersatukan tanpa kekerasan dan pemaksaan.

Dakwah yang penuh kasih ditunjukkan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam dalam hadits yang yang dikabarkan oleh Abu Hurairah,

قِيلَ: يا رَسُولَ اللهِ ادْعُ عَلى المُشْرِكِينَ قالَ: «إِنِّي لَمْ أُبْعَثْ لَعَانًا، وَإِنَّمَا بُعِثْتُ رَحْمَةً

”Ada yang berkata kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم: ya Rasulullah doakanlah kecelakaan untuk orang-orang musyrik. Lantas beliau صلى الله عليه وسلم pun menjawab: Sungguh diriku tidak diutus untuk melaknat, tapi aku di utus untuk membawa kasih sayang.” [HR. Muslim, No. 2599]

 

Kita doakan semoga negara yang kita cintai dapat dipimpin oleh pemuda-pemuda yang shalih dan amanah, menegakkan keadilan seadil-adilnya, cinta akan rakyatnya, mewujudkan harmoni dan kesejukkan antar anak bangsa, antar pemuda. Kita doakan pula semoga negara ini benar-benar dalam mewujudkan cita-citanya yaitu membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social.

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (۱۳۳) بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيمُ

 

Khutbah II

الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلَى رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمْ تَسْلِيْمًا كِثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَيا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوالله فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللَّهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرِ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَى بِمَلَا ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى يا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلَّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى انْبِيائِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَائِكَةِ المُقرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرٍ وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانِ الْيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءُ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإسْلامَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ دَمّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلازِلَ وَالمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتْنَةِ وَالمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَاصَّةً وَسَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ أَلْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ . عِبَادَ اللَّهِ ! إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبِيَ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرْ

 

===

Sumber: raudhotulquranazzam

 

1 https://dataindonesia.id/ragam/detail/persentase-pemuda-indonesia-cenderung-turun-dalam-sedekade




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment