Khutbah Jumat: Sikap Mukmin Terhadap Waktu

By Admin |    360 Views 12 Jul 2024, 10:00:02 WIB Khutbah
Khutbah Jumat: Sikap Mukmin Terhadap Waktu

Download printable Khutbah

Oleh: M. Taufiqur Rahman, S.Hut, M.Si


Baca Lainnya :

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 

الحمد لله الذي لم يتخذ ولدا ولم يكن له شريك فى الملك ولم يكن له وليُّ من الذُّل وكبره تكبيرا. الله اكبر الله اكبر الله اكبر ، لا اله الا الله والله اكبر، الله اكبر ولله الحمد

اشهد ان لا الله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمد عبده ورسوله؛ اللهم يا واحد يا أحد، یا واجد يا جواد صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد في كل لمحة ونفس

بعدد كل معلومات الله وفيوضاته وأمداده.

اما بعد

فيا عباد الله اوصيكم ونفسي بتقو الله، فقد فاز المتقون

يا ايها الذين آمنوا تقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وانتم مسلمون

 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.

Maha suci Allah yang ditangan-Nya segala kerajaan dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi-Nya, pujian sebanyak bilangan makhluk-Nya, sebanding dengan nikmat karunia-Nya, sepadan dengan kemuliaan wajah-Nya dan keagungan kekuasaan-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah atas junjungan nabi besar Muhammad Rasulullah saw.

 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.

Dalam pandangan hidup orang yang beriman, waktu adalah ayat-ayat Allah SWT. Perjalanan waktu ke waktu, masa ke masa, zaman ke zaman, siang dan malam, merupakan satu mata rantai kehidupan yang tidak terpisahkan.

 

وجعلنا ا لّيل والنهار آيتين فمحون آية اللّيل وجعلنا آية النهار مبصرة لتبتغوا فضلا من

ربّكم ولتعلموا عدد السنين والحساب وكلّ شيئ فصّلناه تفصيلا

“Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua ayat, lalu Kami hapuskan kegelapan malam dan Kami jadikan cahaya siang itu terang, agar kamu mencari karunia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan, dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas”  

[QS. Al-Isra’: 12)

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.

Kita adalah bagian dari perjalanan waktu, dan kita memiliki tanggung jawab atas masa lalu, masa kini, dan masa depan kehidupan di bumi ini. Tanggung jawab atas masa lalu kita, adalah dengan selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah SWT. Istighfar berarti mengevaluasi kinerja, mengakui kesalahan, takut akan dampak dan akibat dari dosa dan kezaliman, berlindung kepada Allah dari bencana (neraka), dan takut dengan hari penghisaban. Sedangkan taubat berarti memperbaharui niat, memperbaiki kesalahan, dan mengokohkan orientasi hidup hanya kepada Allah saja.

Tanggung jawab atas masa kini kita, adalah dengan mensyukuri nikmat kesehatan dan kesempatan hidup yang Allah SWT berikan, sebelum kesehatan dan kesempatan itu hilang dari kita. Rasulullah saw mengingatkan kita dengan sabdanya: ightanim khomsan qobla khomsin, “Jagalahlah lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya; Pertama, masa mudamu sebelum masa tuamu. Kedua, kesehatanmu sebelum sakitmu. Ketiga, masa kayamu sebelum fakirmu. Keempat, hidupmu sebelum matimu dan Kelima, masa senggangmu sebelum masa sibukmu. [HR. Hakim]

Tanggung jawab atas masa depan kita, adalah dengan merencanakan dan menghajati kebaikan yang banyak untuk kelangsungan peradaban manusia dan kelestarian lingkungan alam. Kebaikan apapun yang memberi manfaat dan keberkahan bagi kehidupan di dunia ini dan kehidupan di akhirat nanti, dan selalu waspada dan hati-hati dari dosa dan kezaliman yang dapat membawa kepada bencana (neraka). Rasulullah saw juga mengingatkan kita dengan sabdanya: ”Manil kayyisu ? Siapakah orang yg cerdas itu ? Alkayyisu man daana nafsahu wa’amila lima ba’dal maut.” (orang yang cerdas itu adalah orang yang dapat memimpin dirinya, dan selalu beramal untuk bekal akhiratnya).

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Waktu yang kita jalani dalam kehidupan di dunia ini, sesungguhnya adalah kesempatan untuk beribadah dan menjalani amanah-Nya, sekaligus juga menjalani ujian yang akan dibalas dengan sempurna di hari akhirat. ALLAH SWT berfirman:

 

الذي خلق الموت والحيات ليبلوكم ايّكم احسن عملا، وهو العزيز الغفو ر

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” [QS. Al-Mulk: 2]

 

والعصر؛ انّ الانسان لفى خسر؛ الّا الّذين آمنوا وعملوا الصّالحات وتوى صوب الحقّ وتوى

صوب الصّبر.

“Demi masa/waktu. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” [QS. Al-’Ashr: 1-3]

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Berdasarkan tadabbur ayat- ayat tersebut, agar kita tidak merugi dan dapat melakukan amal terbaik, hendaknya kita memaknai waktu adalah kehidupan; Hidup adalah Ibadah; Ibadah adalah pengabdian; Pengabdian adalah amal saleh; dan amal saleh adalah memberi kemanfaatan bagi diri, keluarga, sosial peradaban manusia, dan lingkungan alam semesta. Oleh karena itu, dalam menjalani aktifitas kehidupan ini harus ada kepemimpinan, keteraturan, kedisiplinan, keseimbangan, keharmonisan, kesungguhan, dan keistiqomahan. Rasulullah saw mengingatkan kita dengan sabdanya:

خير النّاس أنفعهم للنّاس

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain” [HR. Ath-Thabrani]

 

وأفضل المؤمنين ايمانا أحسنهم خلقا

“Dan keutamaan seorang mukmin dengan imannya, adalah yang paling baik akhlaknya” [HR. Ath-Thabrani]

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Ada tiga momentum dalam perjalanan waktu kehidupan kita, yang harus kita peringati untuk muhasabah yaitu: saat kelahiran, saat kematian, dan saat kebangkitan.

Bagaimana agar kita bisa mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan seperti diungkap dalam Al-Qur’an surat Maryam ayat 33..

والسّلام عليّ يومَ وُلِدْتُ ويوم أَموْتُ ويوم أُبعثُ حيّا

“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari kematianku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali..”

 

Kita terbiasa memperingati hari kelahiran dan berdoa untuk keselamatannya, tetapi barangkali tak pernah / jarang memperingati dan berdoa untuk keselamatan pada hari kematian dan hari kebangkitan.

Apa yang harus kita ingat saat kelahiran, dimana setiap insan menangis saat dilahirkan ke dunia ini. Menangis karena khawatir dengan beratnya ujian hawa nafsu dan godaan setan.. Khawatir jika lupa dan ingkar kepada Tuhan. Khawatir jika tersesat jalan tak bisa kembali kepada ALLAH dan tempat asal (surga/jannah).

Apa yang harus kita ingat saat kematian datang, yang bisa terjadi dengan tiba-tiba, tidak memandang usia dan keadaan, sakratul maut yang berat dirasakan, penyesalan yang sangat besar karena kurang persiapan dan perbekalan. Alam kubur yang gelap gulita, sunyi sendiri, sempit menghimpit, adanya malaikat munkar dan nakir yang menguji keimanan, dan kenyataan alam barzah sebagai lorong neraka atau taman surga.

Apa yang harus kita ingat saat kebangkitan di padang makhsyar, semua manusia dibangkitkan dalam keadaan tidak berpakaian, tidak saling mengenal sekalipun dengan keluarga terdekat, semua dalam diam penuh kekhawatiran, berdiri diatas lutut mereka, dengan wajah tertunduk penuh ketakutan, dan matahari didekatkan diatas kepala mereka, terik panasnya membuat keringat manusia bercucuran

sehingga meresap kedalam bumi sedalam tujuh hasta dan menenggelamkan mereka hingga mencapai telinga mereka.

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Peristiwa kematian dan keadaan yang dialami manusia setelah kematian di alam barzah dan kebangkitan di padang mahsyar bisa menjadi saat yang membahagiakan atau menyengsarakan, tergantung dari amal saleh dan pengabdian kita kepada ALLAH SWT serta keberhasilan kita dalam menjalani ujian kehidupan. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan dari Allah SWT, pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: (1) Pemimpin yang adil; (2) Seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam ibadah kepada Allah; (3) Seorang pemuda yang hatinya selalu terikat dengan masjid; (4) Dua orang yang mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah karena-Nya; (5) Seorang pemuda yang diajak (berbuat keji) oleh wanita yang mempunyai kedudukan dan kecantikan, maka ia berkata: ‘Sungguh aku takut kepada Allah.’ ; (6) Seseorang yang bersedekah kemudian ia menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan tangan kanannya; dan (7) Seseorang yang berzikir kepada Allah dalam keadaan sepi dan air matanya mengalir membasahi wajahnya.” [HR Bukhari dan Muslim]

 

Fa’tabiruw ya Ulil Albaab

 

كلّ نفس ذائقة الموت وانّما توفّون اُجُوركم يوم القيامة، فمن زحزح عن النار واُدخل الجنّة

فقد فازوما الحيوة الدنيا الا متاع الغرور .

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan” [QS.ali Imran: 185]

 

بارك الله لي ولكم فى القرآن الكريم ونفعني وايّاكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم، وتقبّل

منّي ومنكم تلاوته انه هو الغفور الرحيم .

 

Khutbah kedua

الحد لله وسلام على عباده الذين اصطفى، والسلام على من اتّبع الهدى، وسلام على المرسلين؛

سلام قولا من ربّ الرحيم، سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقب الدار، سلام عليكم طبتم فادخلوها

خالدين.

السلام عليك أيّها النبيّ ورحمة الله وبركات ه

السلام علينا وعلى عباد الله الصّالحين

اشهد ان لا اله الا الله الملك الحقّ المبين واشهد انّ محمدً رسول الله الصادق الوعد الامين

صلوات الله الاحد وملائكته وأنبيائه وجنوده وأنصاره على أحمد نور الله وعلى محمد رسول

الله وعلى مهد خليفة الله.

امّا بعد

فيا عباد الله اوصيكم ونفسي بتقوى الله فقد فاز المتقو ن

يا ايها الذين آمنوا تّقوا الله وقولوا قولا سديدا، يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع

الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيم ا

انّ الله وملائكته يصلّون على النبي ياايها الذين آمنوا صلّوا عليه وسلّموا تسليما

اللهم صلّى وسلّم وبارك على سيدنا محمد عبدك ورسولك النبيّ الامّي وعلى آله وأصحبه

واخوانه وامّته

اللهمّ صلّ وسلّم وبارك على سيّدنا محمد الصّادق الوعد الأمين السّيّد الكامل الفاتح الخاتم

اللهمّ صلّ وسلّم وبارك على سيّدنا محمد المصطفى السيّد المرسلين الخاتم النبيّي ن

الصّلاة والسّلام عليك أيّها النبيّ الرحمة الشفيع الامّ ة ورحمة الله وبركاته، السّلام علينا وعلى

عباد الله الصالحين.

سلام علينا يوم وُ لدنا ويوم نَموت ويوم نُبعث حيّا.

حيّانا الله بالصحّ ة والعافية والسلامة والهداية والرشادة والشفاعة؛ ويسّرنا الله بالنصر والفتح

والعزّة: ويحافظنا الله بخير حافظا .

اللهمّ اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحيآء منهم والأموات انّك سميع قريب

مجيب الدعوات يا قاضي الحاجات، برحمتك يا أرحم الراحمن

اللهم ا نّا نسئلك باسمك الأعظم وبكل اسم هو سمّيت لك به نفسك او أنزلته فى كتابك ا وعلّمته

احدا من خلقك او استئثرت به فى العلم الغيب عندك ان تجعل القران ربيع ق لوبنا ونورا بصرنا

وجلاء حزننا وذهاب همّ نا وغمّ نا ان تقضي حاجلتنا

ياربّ النّاس ربّ العالمين الرحمن الرحيم )فانّي قريب (

يامالك النّاس ملك يوم الدين )ونحن اقرب اليه من حبل الوريد (

يا اله الناس ايّاك نعبد وايّاك نستعين )وكان الله بكلّ شيئ محيطا(

اهدنا الصراط المستقيم، اهدنا )افتح لنا فتحا مبينا، افتح لنا ولأهلنا ولأبآئنا ولأزواجنا ولذرّيّاتن ا

فتحا مبينا؛ افتح لنا ولأخواننا. المسلمين المجاهدين فى فلسطين فتحا مبينا؛ واغفر لنا وارحمنا

وتب علينا وانصرنا نصرا عزيزا وأنزل السكينة فى قلوبنا واجعل لنا من لدنك وليّا واجعل لنا

من لدنك نصيرا(

اهدنا الصراط المستقيم، صراط الّذين انعمت عليهم )من النبيّين والصدّيقين والشهداء

والصالحين وحسن الئك رفيقا (

غير المغضوب عليهم ولا الضالّين )غير اليهودى ولا النصارى( .

آمين

عباد الله، انّ الله يأمر بالعدل والاحسان وايتائذى القرباء وينهى عن الفخشاء والمنكروالبغي

يعظكم لعلّكم تذكّرون فاذكر الله يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم ولذكر الله الاكبر.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment