- Khutbah Jumat: Peduli Palestina sebagai Tanda Takwa
- Khutbah Jumat: Golongan Orang Beriman (1)
- Allah SWT Tidak Akan Bosan, Kitalah Yang Akan Bosan
- Jangan Termasuk Orang Merugi
- Khutbah Jumat: Refleksi Maulid Nabi Muhammad SAW dan Kepemimpinan dalam Prespektif Islam
- Pendidikan Doktor di Indonesia
- Ingin Dicintai Allah SWT? Amalkan Yang Sedikit Namun Kontinu
- Dimudahkan Menuju Jalan ke Surga
- [Seri Tadabbur] Surat Asy-Syams: 11 - 12
- Menjadi Seorang Daud
Sambut Sunnah Puasa 9 Hari?
Keterangan Gambar : Ilustrasi
Oleh: Abdussalam Tosan
Akan datang hari-hari yang paling dicintai Allah tuk beramal shalih, yaitu 10 hari pertama Dzulhijjah.
Baca Lainnya :
- Keluarga Yang Terpisah Di Akhirat0
- Khutbah Jumat: Keutamaan Ayah yang Memberi Nafkah0
- Cinta Sepenuh Umat 0
- Hikmah Disyariatkan Qunut Nazilah?2
- Khutbah Jumat: Tanda Takwa dalam Keluarga1
"Tidak ada amal shalih yang lebih dicintai Allah daripada amal shalih di hari-hari 10 awal Dzulhijjah..." (HR. Abu Dawud no.2438)
Maka salafush shalih telah mencontohkannya dengan berpuasa tanggal 1-9, sebelum hari raya tanggal 10 Dzulhijjah.
Ini adalah praktik sahabat seperti Ibnu ‘Umar radhiallahu 'anhu. Juga para tabi'in seperti Al-Hasan Al-Bashri, Ibnu Sirin dan Qatadah telah menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut (Lathaiful-Ma'arif hal.459).
Puasa adalah ibadah yang langsung terkoneksi dengan Allah. Koneksi khusus.
Dalam urusan dunia, manusia suka mencari koneksi tuk membantu urusannya.
Maka mengapa kita tidak memanfaatkan koneksi Allah ini untuk berbagai urusan kita, dunia maupun akhirat?
Sebagaimana Sultan Al-Fatih dan pasukannya dikisahkan berpuasa demi bersiap menang atas Konstatinopel.
Semoga kita semangat juga membangun koneksi khusus ini.
Kalaupun tak sanggup terkoneksi penuh selama 9 hari, maka mari lakukan semampu kita.
"...Puasa itu untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya..." (HR. Muslim no. 1151)