[Seri Tadabbur] Surat At-Takwir: 1-6

By Muslim ID |    264 Views 06 Des 2021, 19:25:14 WIB Al-Qur`an
[Seri Tadabbur] Surat At-Takwir: 1-6

Keterangan Gambar : ilustrasi (pixabay)


Oleh: Dr. Atabik Luthfi Lc., MA

 

Matahari akan Digulung, Bintang akan Berjatuhan...

إِذَا ٱلشَّمۡسُ كُوِّرَتۡ ۝  وَإِذَا ٱلنُّجُومُ ٱنكَدَرَتۡ
"Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan". (At-Takwir 1-2)

Surat At-Takwir menurut hadits Tirmidzi, merupakan surat pertama dari tiga surat, yang menggambarkan kiamat nampak nyata di depan mata; "Barangsiapa yang ingin melihat kiamat seperti nampak dengan mata sendiri, maka hendaklah baca surat At-Takwir, Al-Infithar, dan Al-Insyiqaq".

Baca Lainnya :

 

Sabda Rasulullah saw di atas, mengisyaratkan dahsyatnya peristiwa kiamat, yang sangat beragam. Di awal surat At-Takwir, Allah swt  menyebut tentang matahari dan bintang-bintang. Matahari dipastikan akan digulung kelak jelang kiamat. Begitu pula semua bintang akan berjatuhan.


Untuk apa gambaran konkrit seperti ini? Mengingatkan manusia akan kebenaran peristiwa yang pasti terjadi jelang hari kiamat. Dengan meyakini semua peristiwa tersebut, manusia diharapkan memiliki rasa takut yang tinggi terhadap kiamat. Sehingga ia selalu berhati-hati bersikap dan berbuat, agar selamat dan aman di hari kiamat kelak.


Gunung Pasti Hancur dan Unta Bunting Dibiarkan...

وَإِذَا ٱلۡجِبَالُ سُیِّرَتۡ ۝  وَإِذَا ٱلۡعِشَارُ عُطِّلَتۡ
"Dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak terurus)". (At-Takwir: 3-4)

Kedua ayat ini masih menggambarkan peristiwa jelang kiamat; gunung dihancurkan, dan unta yang bunting dibiarkan oleh tuannya. Hancurnya gunung membuktikan dahsyatnya kiamat. Padahal gunung diciptakan dalam keadaan kokoh, sebagai penyangga bumi. Unta betina yang bunting merupakan simbol kekayaan pemiliknya. Justru pemiliknya sudah tidak perduli, dibiarkan tanpa terurus.


Semua makhluk pasti hancur, termasuk alam yang kokoh sekalipun, karena berakhirnya kehidupan dunia. Kehancuran merupakan tanda berakhir kehidupan dunia, dan bermula kehidupan akhirat, dengan segala kelengkapan dan kemewahannya....


Binatang Liar Dikumpulkan, dan Lautan Memanas...

وَإِذَا ٱلۡوُحُوشُ حُشِرَتۡ ۝  وَإِذَا ٱلۡبِحَارُ سُجِّرَتۡ
"Dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, dan apabila lautan dipanaskan". (At-Takwir:5-6)

Peristiwa berikutnya yang menandai kiamat, semua binatang liar dikumpulkan, dan laut dipanaskan. Tujuan binatang liar dikumpulkan, menurut Imam As-Sa'di untuk menunjukkan keagungan Allah di hari kiamat tersebut. Semua binatang dikumpulkan untuk memberi kesempatan untuk saling membalas, yang membuktikan Maha Adilnya Allah swt.


Jika demikian keadaan binatang, bagaimana dengan keadaan manusia?. Tentu manusia akan saling mengajukan tuntutan, dan sebagainya. Seperti yang diisyaratkan oleh Rasulullah saw dalam sabdanya, tentang orang yang muflis (bangkrut); "Orang muflis dari umatku, orang yang datang hari Kiamat  dengan (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun ia mencaci, menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang itu diberi pahala dari kebaikannya. Jika telah habis, dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dilemparkan ke neraka.” (HR. Muslim)


Sedang keadaan laut yang panas membara, dijelaskan juga di surat Ath-Thur: 6: 'Dan demi laut yang panas membara'. Laut yang menjadi panas membara karena gelombang yang sangat besar, terjadi gesekan dahsyat, sehingga menjadi sangat panas membara. Semuanya pertanda kepastian kiamat, yang menjadi tanda dan bukti kebesaran Allah swt. Yakinkah kita?...

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment