- Khutbah Jumat: Peduli Palestina sebagai Tanda Takwa
- Khutbah Jumat: Golongan Orang Beriman (1)
- Allah SWT Tidak Akan Bosan, Kitalah Yang Akan Bosan
- Jangan Termasuk Orang Merugi
- Khutbah Jumat: Refleksi Maulid Nabi Muhammad SAW dan Kepemimpinan dalam Prespektif Islam
- Pendidikan Doktor di Indonesia
- Ingin Dicintai Allah SWT? Amalkan Yang Sedikit Namun Kontinu
- Dimudahkan Menuju Jalan ke Surga
- [Seri Tadabbur] Surat Asy-Syams: 11 - 12
- Menjadi Seorang Daud
Hukum Bonsai Tanaman dan Memperjualbelikannya
Keterangan Gambar : ilustrasi (pixabay)
Oleh: Ardiansyah Ashri Husein Lc., MA
Bonsai adalah tumbuhan kerdil, diperoleh dengan cara menanamnya dalam pot dengan pola tertentu (pot dangkal, pemangkasan akar dan cabang, pemupukan terkendali dan sebagainya).
Baca Lainnya :
- Hukum Menjamak Sholat Selain Musafir0
- Sita Jaminan Tuntunan Al Quran untuk Melunasi Utang0
- Tidak Semua Kredit Riba0
- Hukum Menawar Harga Barang setelah Kesepakatan di Awal0
- Adab Testimoni untuk Iklan Produk0
Ada tiga hal terkait hukum bonsai tanaman dan memperjual-belikannya:
Pertama, Bonsai merupakan salah satu seni memelihara tanaman.
Hukum asalnya boleh selama tidak berlebih-lebihan dalam melakukannya. Dan seni ini bukan termasuk merubah mahluk Allah yang dilarang dalam islam, bukan pula menyakiti tanaman. Tetapi ia salah satu cara memelihara tanaman yang hukum asalnya adalah mubah.
Kedua, agama melarang manusia merusak lingkungan dan tumbuh-tumbuhan. Allah ta’ala berfirman,
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ قَالُوٓا۟ إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ
"Dan bila dikatakan kepada mereka : 'Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi'. Mereka menjawab : 'Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan'." [QS. Al-Baqarah : 11].
Dan dalam hadits riwayat Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إن الذين يقطعون السدر يصبون في النار على رءوسهم صبّاً
"Sesungguhnya orang yang memotong pohon bidara, maka akan dituangkan air panas di kepalanya di dalam neraka." [HR. At-Thabrani dan Al-Baihaqi : hadits hasan].
Ayat dan hadits di atas adalah penegasan keharaman merusak lingkungan termasuk tumbuh-tumbuhan. Menebang atau memotong pepohonan tanpa alasan yang dibenarkan oleh agama ; seperti mengambil manfaatnya atau dilakukan tanpa memperhatikan dampak dan akibatnya terhadap lingkungan sekitarnya adalah sesuatu yang diharamkan. Karena prinsip dalam agama Islam menyebutkan bahwa kemudaratan itu harus dihilangkan. Sementara Bonsai adalah seni merawat tanaman tidak termasuk kategori merusak atau memudaratkan. Justru bisa mendatangkan pahala jika hal itu bisa di manfaatkan.
Nabi juga bersabda,
"Barangsiapa yang mengolah tanah mati, maka dia akan mendapatkan pahalanya. Apapun yang dimakan oleh mahluk hidup dari hasil olahannya maka hal itu bernilai sedekah baginya." [HR. Ahmad].
Ketiga, hukum jual-belitanaman bonsai adalah mubah (dibolehkan) karena masuk dalam keumuman ayat Al-Quran, Surah Al-Baqarah : 275 dan An-Nisa : 29, tentang kebolehan jual-beli yang halal.
وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ
"Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." [Qs. Al-Baqarah : 275]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ ۚ
"Hai orang-orang beriman, janganlah kalian makan harta sesama kalian dengan cara yang batil, selain melalui perdagangan yang saling ridha di antara kalian." [QS. An-Nisa : 29].
Wallahu A’la wa A’lam